Showing posts with label Cerita Sex. Show all posts
Showing posts with label Cerita Sex. Show all posts

Tuesday, January 26, 2016

Selingkuh Dengan Sahabat ku






Togel Hari Ini - Umurku 26 tahun dan sudah lulus dari sebuah universitas terkenal di Yogyakarta. Selama kuliah aku punya teman kuliah yang bernama Maya. Maya adalah teman dekatku, dia berasal dari Medan. Kami seumur, tinggi kami hampir sama, bahkan potongan rambut kami sama, hanya Maya pakai kacamata sedangkan aku tidak.

Kadang-kadang teman-teman menyebut kami sebagai saudara kembar. Kami juga lulus pada saat yang bersamaan. Satu-satunya yang berbeda dari kami ialah selama setahun kuliah terakhir, Maya sudah bertunangan dengan Ari, seorang kakak kelasku sedangkan aku masih berpacaran dengan Andy, juga kakak kelasku.

Salah satu persamaan lainnya ialah bahwa saat lulus itu kami sama-sama sudah tidak perawan lagi. Kami saling terbuka dalam hal ini, artinya kami saling bercerita mulai dari hal-hal yang mendalam misalnya tentang perasaan, kegelisahan dan hal-hal lain tentang kami dan pacar-pacar kami.

Atau terkadang tentang hal-hal yang nakal misalnya bagian-bagian erotis atau ukuran vital dari pacar-pacar kami, sehingga darinya aku tahu bahwa milik Ari lebih panjang 3 cm dibandingkan milik Andy.






Dengan lugas kadang-kadang Maya bercerita bahwa dia tidak pernah merasakan seluruh panjang batang milik Ari, diceritakannya pula bahwa Ari tidak pernah bisa lebih lama dari 3 menit setiap kali berhubungan badan dengannya. Meski begitu dia selalu merasa puas.
Kadang-kadang aku merasa iri juga dengan anugrah yang didapat Maya. Meskipun sebenarnya 15 cm milik Andy pun sudah cukup panjang, tapi membayangkan 18 cm milik Ari terkadang cukup membuatku gundah.

Belum lagi aku mengingat-ingat tak pernah Andy sanggup bertahan lebih lama dari hitungan menit, mungkin karena aku dan Andy selalu melakukan pemanasannya lama dan menggebu-gebu (kadang-kadang malah aku atau Andy sudah lebih dulu orgasme pada tahap ini), jadi ketika saat penetrasi sudah tinggal keluarnya saja.

Meskipun kadang-kadang cukup memuaskan tetapi rasanya masih saja ada yang kurang. Belum lagi secara fisik, Ari lebih baik dari Andy dari penilaian obyektifku. Semua perasaan itu tersimpan di diriku sekian lama selama aku masih sering berhubungan dengan Maya, yang artinya juga sering bertemu dengan Ari.

Tepat sebulan setelah lulus, Maya menikah dengan Ari. Lalu mereka berdua pindah ke Medan, sedangkan aku sendiri bekerja di sebuah perusahaan multinasional di Yogyakarta. Beberapa lama kami sering berkirim kabar baik lewat email maupun telepon.

Maya sering menuliskan apa saja yang sudah dilakukannya dalam kehidupan suami istrinya. Diceritakannya betapa sering mereka berdua berhubungan intim, sebulan pertama jika dirata-rata bisa lebih dari 1 kali sehari.

Dengan nada cekikikan sering juga diceritakannya bahwa memang milik Ari terlalu panjang untuk kedalamannya, bahwa semakin lama Ari semakin tahan lama dalam melakukannya yang oleh karenanya mereka sering terlambat bangun pagi karena semalaman melakukannya sampai dini hari. Juga dengan nada menggoda, diceritakannya betapa hangat semprotan sperma di dalam liang kemaluan.

Cerita yang terakhir ini sungguh merangsangku, karena meskipun telah melakukannya, aku belum pernah merasakan hal itu. Selalu Andy mengeluarkan spermanya di luar atau dia memakai kondom. Di perut atau paha memang sering kurasakan hangatnya cairan itu, tetapi di dalam liang kemaluan memang belum.

Singkat kata semakin banyak yang diceritakannya semakin membuatku ingin segera menikah. Masalahnya Andy masih ingin menyelesaikan studi S2-nya yang mungkin kurang dari setahun lagi selesai.

Beberapa bulan kemudian Maya mengabarkan bahwa dia sudah hamil sekian bulan. Semakin bertambah umur kandungannya semakin sedikit cerita-cerita erotisnya. Ketika kandungan sudah beranjak lebih dari 7 bulan, dia bercerita bahwa mereka sudah tidak pernah berhubungan seks lagi.

Kadang-kadang dia bercerita bahwa sesekali dia me-masturbasi-kan Ari, karena meskipun secara klinis mereka masih boleh berhubungan seks tapi mereka khawatir. Jadi Ari terpaksa berpuasa. Sekian bulan kemudian lahirlah putra pertamanya, Maya mengabarkan kepadaku berita gembira itu.

Kebetulan sekali perusahaanku mempunyai kebijaksanaan adanya liburan akhir tahun selama dua minggu lebih. Sehingga aku memutuskan untuk pergi ke Medan untuk menjenguknya. Andy terpaksa tidak bisa ikut karena dia sedang hangat-hangatnya menyelesaikan tesisnya.

Jadilah aku pergi sendirian ke Medan dan segera naik taksi menuju rumahnya. Rumah Maya adalah sebuah rumah yang besar untuk ukuran sebuah keluarga kecil. Rumah itu adalah hadiah dari orang tua Maya yang memang kaya raya.

Letaknya agak keluar kota dan berada di dekat area persawahan dengan masih beberapa rumah saja yang ada di sekitarnya. Ketika aku datang, di rumahnya penuh dengan keluarga-keluarganya yang berdatangan menjenguknya. Ari sedang menyalami semua orang ketika aku datang.

“Ratna, apa kabar? Sudah ditunggu-tunggu tuh!” dia memelukku dengan hangat.

Kemudian dia mengenalkanku kepada keluarga-keluarga yang datang. Aku pun menyalami mereka satu persatu. Mereka ramah-ramah sekali. Ari bercerita bahwa aku adalah saudara kembarnya Maya selama kuliah. Keluarganya saling tersenyum dan berkomentar sana sini.

Sekian saat berbasa basi, Ari segera mengantarku masuk rumah dan langsung menuju kamar Maya. Tampak Maya lebih gemuk dan di sampingnya tampak bayi lucu itu.

“Maya sayang, apa kabar?” aku mencium keningnya dan memeluknya hangat.

“Sudah siap-siap begituan lagi ya?” aku berbisik di telinganya yang dijawabnya dengan cubitan kecil di lenganku.

“Sstt.. harus disempitin dulu nih!” dia menjawab dengan berbisik pula sambil menggerakkan bola matanya ke bawah, aku tertawa.

Baca Juga : Aku Korban Birahi Tetangga ku

Singkat kata, hari itu kami isi dengan berbasa-basi dengan keluarganya. Aku akhirnya menginap di rumahnya itu karena semua keluarga menyarankan begitu. Maya dan Ari pun tak keberatan. Aku diberi kamar yang besar di ujung ruangan tengahnya.

Rumahnya mempunyai 6 kamar besar dengan kamar mandi sendiri dan baru satu saja yang telah diisi olehnya dan Ari. Hari itu sampai malam kami isi dengan mengobrol di kamarnya menemani sang bayi yang baru saja tidur. Sementara Ari menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai dosen di ruang kerjanya.

Akhirnya aku menyarankannya istirahat.

“Sudah kamu istirahat dulu deh!”

“He eh deh, lelah sekali hari ini aku! Kamu masih suka melek sampai malam?”

“Iya nih!”

“Itu ada banyak film di rak! Masih baru lho!”

“Oke deh! Sekali lagi selamat ya!” kucium keningnya.
Aku keluar kamar dan menutupnya perlahan. Ari bercelana pendek dan berkaos oblong baru saja keluar dari ruang kerjanya.

“Mau tidur?”

“Sebenarnya aku sudah lelah, tapi mataku tidak bisa terpejam sebelum jam 2 malam nih! Katanya punya banyak film?”

“Itu di rak, buka aja!”

“Oke deh!”
Ari masuk kamar Maya. Kupilih satu film, judulnya aku lupa, lalu kuputar. Beberapa saat kemudian Ari keluar kamar dan tersenyum.

“Masih dengan kebiasaan lama? Melek sampai malam!”

“He eh nih!”

“Gimana kabarnya Andy?”

“Dua bulan lagi selesai tesisnya! Terus kami mau menikah, kalian datang ya!”

“Oh pasti! Mau minum, aku buatin apa?”

“Apa aja deh!”
Sebentar kemudian Ari keluar dengan dua botol soft drink di tangannya.

“Pembantu pada kelelahan nih! Jadi ini saja ya!”

“Makasih!” aku ambil satu dan meminumnya langsung, rasanya segar sekali.

“Kalo ada perlu aku lagi ngerjain proyek nih di ruang kerja”, ketika Ari beranjak sekilas aku melihat tatapan yang belum pernah kulihat darinya, sekilas saja.

“Oke, makasih!”

Tak berapa lama aku melihat film itu, mataku ternyata tidak seperti biasa, tiba-tiba terasa berat sekali. Aku segera matikan player itu, berjalan ke depan ke ruang kerja Ari.

“Ari, aku tidur dulu deh! sudah kumatiin semua!”

“Oke deh, istirahat dulu ya!”
Aku segera masuk kamar, menutup pintu, segera ganti baju dengan kaos tanpa bra dan celana pendek saja dan langsung ambruk di atas ranjang.

Aku masih sempat mematikan lampu dan menggantinya dengan lampu tidur yang remang-remang. Aku langsung terlelap, saat itu mungkin sekitar pukul satu dinihari.

Tak terasa berapa lama aku tidur, ketika aku merasakan sesuatu menindihku. Aku terbangun dan masih belum sadar ada apa, ketika seseorang menindihku dengan kuat. Nafasnya terasa hangat memburu di wajahku.

Ketika sepenuhnya sadar aku tahu bahwa Ari sedang di atas tubuhku dan sedang menggeranyangiku dengan ganas, mengelus-elus pahaku dan mencoba mencium bibirku. Beberapa lama aku tidak tahu harus bagaimana. Jika aku berteriak, aku kasihan pada Maya, jika sampai dia tahu. Selain itu sosok Ari telah kukenal dekat sehingga aku tak perlu menjerit untuk membuatnya tidak melakukan itu.

“Ar, kamu apa-apaan?” kataku sambil mencoba mendorongnya dari tubuhku.

“Bantulah aku Rat! Telah lama sekali!” sambil berkata begitu dia terus menggeranyangi tubuhku.
Tangannya mendarat dengan mantap di atas payudaraku dan meremas-remasnya. Jika saja aku tadi masih memakai BH-ku mungkin rasanya akan lain.

Tapi kali itu hanya kain kaos yang tipis saja yang memisahkannya dengan tangannya. Selain itu samar-samar kurasakan sesuatu yang mengeras menimpa pahaku. Aku tidak asing lagi dengan benda itu. batang kemaluannya telah tegang penuh.

”Ari..!” dia mencoba menciumku. Entah antara ingin mengatakan sesuatu atau ingin menghindar, aku malah menempatkan bibirku tepat di bibirnya. Yang terjadi kemudian aku malah membalas lumatannya yang ganas sekali. Beberapa lama itu dilakukannya, cukup untuk membuat puting susuku mengeras, yang kuyakin dirasakannya di dadanya.

“Kalo Maya tahu gimana dong?”

“Ayolah sebentar saja tak akan membuatnya tahu!” bisik Ari.

Entah untuk mencari pembenaran atas keinginan terpendamku atau mencoba untuk terlihat tidak terlalu permisif akhirnya yang keluar dari mulutku adalah, “Ar.. aku akan melakukannya untuk Maya!”
Seperti bendungan jebol, Ari langsung kembali melumatku dengan ganas.

Aku pun tampaknya memang telah terhanyut oleh perbuatannya, sehingga langsung membalas lumatan bibirnya. Tampaknya dalam hal beginian Andy lebih jagoan, dia bisa membuatku basah kuyup hanya dengan ciumannya. Sedangkan Ari tampak tersengat ketika aku langsung membalas lumatan bibirnya dengan ganas.

Beberapa lama kami melakukan lumatan-lumatan itu, kemudian Ari bangkit dari atas tubuhku dan berlutut di antara pahaku. Dia kemudian menarik kaosku ke atas tanpa melepasnya dari tubuhku sehingga payudaraku terbuka, terasa dingin oleh AC.

Beberapa saat kemudian aku merasakan jemarinya kembali meremas-remasnya perlahan, bukan itu saja kemudian aku merasakan bibirnya mendarat dengan mulus memilin-milin puting susuku yang kurasakan semakin mengeras.

Tapi sebenarnya sebagian kecil tubuhku masih menolak perbuatannya itu, mengingat kedekatanku dengan Maya. Meski begitu sebagian besar lainnya tak bisa menolak rangsangan-rangsangan itu.

Beberapa saat Ari bermain-main dengan puting dan gundukan payudaraku. Kemudian dia bangkit dan menarik lepas celana pendek dan celana dalamku. Dengan segera aku merasakan tangannya membuka kedua pahaku dan sebentar kemudian kurasakan jemarinya menyapu permukaan liang kemaluanku.

 Ujung-ujung jemarinya mengelus-elus klitorisku dengan cepat, cukup cepat untuk membuat rangsangan bagiku. Walau begitu tetap saja gelitikannya semakin merangsangku.

Tak berapa lama dia kembali berhenti. Sekali lagi dalam hal pemanasan ini Andy masih lebih baik dibandingkan Ari. Dalam keremangan, aku melihatnya berdiri dan menarik celana pendek dan kaos oblongnya sehingga Ari akhirnya telanjang bulat.

Baca Juga : Bersiaplah Untuk Event WOG 2016 di Akhir Bulan Januari ini!

Justru di sinilah nafsuku langsung naik dengan sangat cepat demi menyaksikan tubuhnya di dalam keremangan lampu tidur di kamar itu. Sesuatu di tengah tubuhnya langsung membakarku, batang kemaluan yang sedang tegang dan tampak sedikit melengkung ke atas.

Bentuknya yang gemuk, panjang dan berkepala bonggol itu langsung menggelitikkan rasa terangsang yang amat sangat mengalir dari mata dengan cepat langsung menggetarkan selangkanganku.

Aku segera saja merasa gelisah dan tak sabar.

“Ar.. Ke sini deh!”

Dengan bertelanjang bulat, Ari berjalan mendekat kepadaku dan naik ranjang, langsung berlutut di samping tubuhku, batang kemaluannya yang tegak itu tampak jauh lebih besar jika dilihat dari baliknya.

“Ada apa Rat?”

“Kadang-kadang aku punya impian yang bahkan Maya pun tak tahu apa itu?”

“Apa coba?”

“Jangan diketawain ya. Maya sering bercerita tentang ini! Dan kadang-kadang timbul keinginan untuk sekedar memandangnya”, sambil berkata begitu kuraih batang kemaluannya itu dan kugenggam erat batang dan sebagian kepalanya sehingga seperti kalau sedang memegang persneling mobil.

Ari tampak sedikit gugup ketika genggamanku mendarat mulus di batang kemaluannya tanpa diduga-duga olehnya. Tubuhnya seperti terdorong ke belakang sedikit sehingga semakin mengangkat posisi batang kemaluannya dari posisi berlututnya. Beberapa saat aku merasakan kerasnya batang kemaluannya itu.

Pantas sekali kalau Maya begitu membangga-banggakannya. Dan emang selisih tiga centi terasa sekali secara visual.

“Nih sudah, kamu boleh apain aja deh! Oh ya Maya sudah cerita apa saja ke kamu?”

“Banyak pokoknya!”

“Kalo sama punya Andy?”

“No comment deh!” nada bicaraku agak mendesah.

Ari tersenyum dan bangkit dari sampingku terus membuka pahaku dan mulai mengambil posisi. Ketika bangkit aku melihat pinggulnya seperti bertangkai oleh cuatan batang kemaluannya itu. Dia memandangku sebentar, kubalas dengan pandangan yang sama.

“Pelan-pelan ya Ar!”

“Lho, sudah pernah khan?”

“Iya, tapi..”

“Tidak segini ya?” Dia kembali tersenyum.
Aku cuma tersenyum kecut demi ketahuan kalau punya Andy tidak sebesar punyanya. Perlahan-lahan Ari mengangkat kedua pahaku dan menyusupkan lututnya yang tertekuk di bawahnya sehingga ketika dia meletakkan pahaku kembali keduanya menumpang di atas paha atasnya yang penuh rambut.

Dengan posisi seperti itu selangkangannya langsung berhadapan dengan selangkanganku yang agak mendongak ke atas karena posisi pahaku. Aku hanya bisa menunggu seperti apakah rasanya.

Aku merasakan perlahan-lahan Ari membuka sekumpulan rambut kemaluanku yang rimbun di bawah sana dan beberapa saat kemudian sesuatu yang tumpul menggesek-gesek daging di antara sekumpulan itu dengan gerakan ke atas dan ke bawah menyapu seluruh permukaannya, dari klitoris sampai ke lubang kemaluanku. Rasa terangsangku segera memuncak kembali merasakan sensasi baru itu.
“Ayolah Ar, keburu bangun!”

“Ini baru jam 3.15″

“Iya siapa tahu?”

Perlahan-lahan aku merasakan gesekan kepala batang kemaluannya tadi berhenti di area dekat lubangku tepat pada posisi membuka bibir-bibir labiaku sehingga langsung berhadapan dengan lubang di bawahnya itu.

Sesaat kemudian sesuatu yang besar dan tumpul serta hangat menyodoknya perlahan-lahan. Tanpa hambatan yang terlalu kuat, kepalanya langsung masuk diikuti batangnya perlahan-lahan. Aku segera merasakan nikmat akibat gesekan urat-uratnya itu di dinding lubang kemaluanku.

Sampai tahap ini sebenarnya rasanya tidak beda jauh dari punya Andy, walaupun tidak sepanjang punya Ari ini tapi cukup gemuk. Tapi semakin lama tubuhku segera bereaksi lain ketika batang itu mulai masuk semakin dalam.

Dan ketika semuanya masuk ke dalam, aku segera merasakan rasa nikmat yang amat sangat ketika ujung kepala batangnya itu mentok di dinding bagian dalam liang kemaluanku. Aku segera mencari lengannya dan mencengkeramnya erat.

Ari berhenti sesaat dan menarik nafas panjang sekali.

“Rat.. Ini yang kucari!” Ari berbisik perlahan sekali tapi cukup terdengar olehku. Kutahu apa yang dimaksudnya. Sesuatu yang sanggup menelan semua panjang batangnya itu. Ari tidak segera bergerak tapi seperti menggeliat dalam tancapan penuh batang kemaluannya ke dalam liang kemaluanku itu.

Tampaknya reaksi dari bagian yang belum pernah tertelan itu sangat mempengaruhi dirinya. Dia bahkan belum bergerak sampai sekian puluh detik ke depan, wajahnya tertunduk, kedua tangannya mencengkeram pinggulku, meraih-raih pantatku dan meremas-remasnya dengan ganas cenderung kasar.

Dengan sedikit nakal, aku mencoba mengejan, mengkontraksikan otot-otot di sekeliling selangkanganku. Walaupun terasa penuh oleh masuknya batang kemaluannya itu aku mulai bisa melakukan kontraksi itu dengan teratur.

Tak terlihat tapi efeknya luar biasa. Aku merasakan kedua tangannya dengan liar memutar-mutar, meremas dan mencengkeram bongkahan pantatku, pastinya karena reaksi dari apa yang kulakukan pada batangnya itu.

Dia segera ambruk di atas tubuhku dan segera mengambil posisi menggenjot, kedua tangannya diletakkan di antara dadaku, salah satunya menyangkutkan paha kananku sehingga mengangkat selangkanganku ke atas sedangkan paha kiriku otomatis terangkat sendiri.

Paha kanannya masih tertekuk sedangkan kaki kirinya diluruskannya ke bawah sehingga mempertegas sudut tusukan batang kemaluannya di liang kemaluanku.

Dia mulai mencabut batang kemaluannya yang beberapa lama tadi masih tertancap penuh di dalam tubuhku dan belum sampai tiga perempat panjang batangnya keluar, dia langsung menghujamkannya dengan kuat ke bawah sehingga menekan kuat area ujung rahimku.

Kemudian ditariknya lagi dan ditusukkannya kembali. Mulailah terasa beda pengaruh panjangnya terhadap kenikmatan yang kurasakan. Hal ini mungkin dikarenakan bidang gesekan satu arahnya yang panjang dan lebih lama sehingga mengalirkan kenikmatan yang lebih kuat pula.

“Arr..! Jangan kuat-kuat..!” tapi sebenarnya aku sangat menikmatinya. Ari tampaknya tak peduli, dia terus saja bergerak-gerak dengan kuat dan semakin cepat. “Oh.. Rat.. Ratna!” dia terus menggenjot dan tak terasa begitu cepat 5 menit yang pertama terlewati dan dia masih tangguh saja memompa liang kemaluanku.

Benar kata Maya. Pagi itu tak ada seorang pun yang bangun dan terjaga, tapi kami berdua malah sedang mencoba mendaki dengan alasan yang berbeda. Kalau Ari karena tak tahan menunggu Maya berfungsi kembali sedangkan aku karena ingin saja.

Sekitar sekian saat setelah 5 menitnya yang ketiga, aku jebol. Gesekan urat-urat batang kemaluannya itu meledakkan tubuhku dengan kuat sehingga membuatku menjepitkan pahaku ke tubuhnya. Bukan itu saja senam yang teratur yang aku ikuti ternyata berguna pada saat itu.

Tepat pada puncaknya kutahan kontraksi di liang kemaluanku dan sekuat tenaga kupertahankan agar tidak segera meledak. Sesaat aku merasakan aliran arus balik di tubuhku tapi tidak lama jebol juga sehingga dibawah genjotan cepatnya aku merasakan tiba-tiba seperti melayang di angkasa luas tanpa batas. Tubuhku kaku, kejang, nafasku memburu dan keluar tertahan-tahan bersamaan dengan keluarnya bunyi-bunyian yang tidak jelas nadanya dari bibirku.

“Ohh.. eehh.. hmm.. Ar.. yang kuat!” Mungkin gabungan antara suara dari bibirku dan mungkin cengkeraman-cengkeraman kuat dari dinding-dinding liang kemaluanku, segera membuatnya bergerak cepat dan kuat sekali.

Aku tidak pernah merasakan kekuatan sekuat dan setahan itu dari Andy. Tubuhku kejang sampai dia menyelesaikan 5 menitnya yang keempat dan masih terus bergerak mantap. Sampai orgasmeku mereda aku merasakan gerakannya semakin cepat dan kuat dan belum sampai pertengahan 5 menitnya yang kelima, Ari pun jebol juga.

Posisi kami selama itu masih belum berubah, tapi ketika dia mau menyelesaikan genjotan-genjotan terakhirnya dia menggerakkan tubuhku ke kiri sehingga menggerakkan seluruh tubuhku miring ke kiri dan paha kananku tepat menumpang di atas dadanya sedangkan paha kiriku berada di antara kedua pahanya. Ketika posisinya pas, dia langsung bergerak cepat.

Dalam posisi itu ternyata rasanya lain karena yang menggesek dinding lubang kemaluanku pun dinding yang lain dari batang kemaluannya. Tapi orgasmeku yang pertama rasanya terlalu kuat untuk diulangi dalam waktu sedekat itu, sehingga meskipun rasanya memuncak lagi tapi ketika aku merasakan semprotan-semprotan panas seperti yang diceritakan Maya kepadaku itu aku belum bisa meraih orgasmeku yang kedua.

“Hoohh.. Hooh.. Hoo.. Rat..Ratna!” Ari bergerak-gerak tak teratur dan hentakan-hentakannya ketika orgasme itu tampak liar dan ganas tapi terasa nikmat sekali bagiku. Aku memegang kedua lengannya yang berkeringat sampai dia menyelesaikan orgasme itu.

Sesekali aku mengusap wajahnya dengan lembut. Beberapa lama tubuhku kaku karena posisi kaki-kakiku itu, sampai akhirnya dia ambruk di samping kiriku. Batang kemaluannya tercabut dengan cepat dan semuanya itu membuat posisi kembaliku agak terasa linu, terutama di paha bagian dalamku.

Kami terdiam dalam pikiran masing-masing. Aku telentang sedangkan Ari tengkurap di sampingku basah kuyup oleh keringat. Tiba-tiba terdengar bunyi sesuatu perlahan-lahan dari balik pintu kamar. Tiba-tiba Ari panik dan segera mengenakan celana pendek dan kaosnya.

Batang kemaluannya meskipun sudah lemas tapi masih belum seluruhnya lemas sehingga tampak menggunduk di celana pendeknya. Aku melirik jam, sudah hampir jam 4 pagi. Ari dengan sedikit tertatih-tatih berjalan perlahan tanpa suara ke arah pintu kamarku, membukanya perlahan dan sebelum keluar sempat melihatku sejenak dan tersenyum.

Tinggallah aku sendiri di kamarku dan aku mencari-cari celana pendekku dan segera mengenakannya. Aku terus menarik kaosku ke bawah sehingga menutupi payudaraku yang pasti penuh pagutan-pagutan merah. Dan dengan sisa-sisa tenaga mencoba merapikan sprei yang terasa lembab di tanganku.

Mungkin karena lelahnya aku kembali terlelap dan terbangun hampir jam 10.00 pagi. Singkat kata hari itu kuselesaikan segala urusan di Medan. Rasanya tak ada hambatan dengan segala hal yang terjadi. Maya biasa-biasa saja tidak terlihat seperti curiga, bahkan wajah cerianya tampak sedih ketika pada hari ketiga aku terpaksa harus pamit untuk pulang.

Ari mengantarku ke bandara dan sebelum aku naik ke pesawat sempat Ari mengucapkan terima kasih. Aku membalasnya dengan terima kasih juga sambil tak lupa tersenyum manis penuh arti.

Sampai tiga bulan setelah aku meninggalkan Medan, tiba-tiba Maya mengirimiku email yang menyentakku, isinya begini, “Rat, sebenarnya aku tidak ingin menyinggung-nyinggung soal ini tapi akhirnya agar kamu tahu terpaksa deh aku ungkapin.

Tidak tahu aku harus mengucapkan terima kasih atau malah mencaci kamu. Kamu tega deh, di saat puncak kebahagianku kamu malah melakukannya dengan Ari. Aku tahu bukan kamu yang memulai, dan aku tahu sekali kamu tidak akan mau melakukannya jika tanpa sesuatu sebab. Sebenarnya aku kasihan juga sama Ari, bayangkan hampir dua bulan terakhir sebelum aku melahirkan, dia tidak pernah melakukannya, meskipun hanya sekedar masturbasi.

Belum lagi ditambah dua bulan setelah aku melahirkan aku masih belum bisa melayaninya. Dan aku tidak menyalahkannya jika akhirnya dia memintamu melakukannya. Dan jika akhirnya kamu terpaksa melayaninya, kuucapkan terima kasih telah menggantikanku.

Mungkin itu saja deh Rat, yang perlu untuk kamu ketahui. Aku tidak tahu harus bagaimana tapi sudah deh segalanya sudah terjadi, mohon jangan mengulanginya lagi ya! Please! Aku sudah omong-omong tentang ini sama Ari dan dia menangis habis-habisan menyesalinya. Oke, udahan dulu ya. Bales ya secepatnya!” Maya.

“NB: sedikit nakal, kok sekarang Ari jadi ganas gitu sih? Kalo ini karena kamu makasih ya! Terakhir, bagaimana dia melakukannya? Hi.. hi.. hi Jangan khawatir aku tetap sahabatmu.”

Berhari-hari setelah itu aku kebingungan mempertimbangkan apa yang harus kulakukan terhadap ini, sampai akhirnya aku harus menjawab juga.

“Maya sayang, hanya maaf yang bisa aku mohonkan ke kamu. Aku tidak ingin membela diri, aku salah dan aku janjikan itu tidak akan terulang lagi. Jika ada yang bisa aku lakukan untuk menebusnya? Katakan saja kepadaku! Aku tidak punya lagi kata-kata apapun, jadi sekali lagi maaf ya!” Ratna

“tentang yang ganas-ganas itu aku tidak tahu tanya aja sama dia,Prediksi Togel Online - tapi kalo tentang pertanyaan yang kedua, jawabannya secara jujur ya iya. Mohon maaf sekali lagi!”

Email balasanku pagi itu terkirim, sorenya langsung dibalas dan isinya, “Ratna, Oke deh. Meskipun agak sakit, kita kubur jauh-jauh peristiwa itu. Kapan kamu menikah? Kabarin lho! Aku punya ide (agak liar),

Supaya setimpal, gimana kalo nanti pas kamu mengalami saat-saat yang sama kayak aku, boleh dong aku mbantuin Andy? He.. He.. He.. (gambar tengkorak lagi tertawa!)” Maya

BY    Naga303   







Aku Korban Birahi Tetangga ku














Togel Hari Ini - Kejadian ini sudah terjadi beberapa tahun yang lalu, Ketika aku baru beberapa bulan pindah ke sebuah perumahan yang masih sepi dari penghuni.

jika malam itu adalah malam sial bagiku, mungkin benar  pasalnya siangnya Tasya istriku berangkat ke Semarang dijemput mas Tono kakak lelakinya, untuk menghadiri pernikahan sepupu mereka, sedangkan aku memang ga ikut karena ga mungkin meninggalkan tugas kantor yang memang sedang tinggi loadnya di akhir tahun ini

Yang pertama malam ini aku bakal kesepian di rumah, yang kedua baru tadi pagi menstruasi Tasya istriku berhenti, seharusnya malam ini aku dapat jatah setelah selama hampir seminggu kejantananku ga ketemu musuh

Makanya sepulang kantor aku mampir ke Glodok tempat yang memang sehari-hari aku lewati  kubeli beberapa filem bokep  pikirku lumayan untuk menghabiskan week end ini .

Menjelang memasuki gerbang perumahan yang masih sepi dari penghuni ini, hampir aku mengumpat keras, ketika ingat kalao DVD playerku masih berada di tukang service yang seharusnya sudah bisa diambil beberapa hari yang lalu dan sekarang, gila aja kalau aku harus putar balik menembus kemacetan Jakarta hanya untuk mengambil benda itu .

Aaaah  aku ingat mas Budhi satu-satunya tetangga terdekatku yang rumahnya bersebelahan dengan rumahku, aku bisa pinjam dia  kembali aku bernafas lega.

Sehabis mandi, segera aku bertandang ke rumah sebelah, aku sempat heran, ga biasanya masih jam 20.30 ruang tamunya sudah gelap, padahal mobil Avanza hitam miliknya ada di rumah, berarti mas Budhi ada dirumah  simpulku sederhana

“ Mas Budhii  maaas ” panggilku dari luar pagar, sesekali kuketok-ketokkan gembok ke pagar besi, sehingga terdengar suara besi beradu nyaring  Agak lama kulihat lampu ruang tamu menyala, tapi pintu tidak segera dibuka, kulihat tirai sedikit tersingkap dan ada yang mengintip dari dalam, tumben pake diintip segala . Biasanya mas budhi langsung buka pintu.

“ Eeeiii  Bimooo  sorry ya ayo masuk pagar ga dikunci kan..?” seru suara wanita yang sangat aku kenal, mbak Diana istri mas Budhi keluar dari pintu dengan pakaian tidurnya dilapisi sweater

“ Lho mas Budhi mana mbak  sudah tidur..? waduu jadi ngganggu neeh..?” kataku agak kikuk ketika aku sudah duduk di ruang tamu itu mas Budhi ga muncul..

“ Mas Budhi sedang tugas ke Medan Bim  eh mau minum apa neeh..?” mbak Diana wanita berwajah cantik ini menawarkan minum yang membuatku semakin jengah untuk duduk berlama-lama disitu,

Pasalnya mba Diana dengan pakaian tidur yang tipis memperlihatkan bayangan celana G-String putihnya  aku yakin bagian atas jika tak tertutup sweater akan membayang BH nya  atau mungkin ga pake  yang aku tahu ibu ini buah dadanya sangat montok

Baca Juga : Akhirnya Nami, Robin, Hancock, dan Perona Akan Hadir untuk One Piece: Burning Blood!

Sebenarnya antara aku dan mbak Diana sudah akrab sekali, bahkan kalo bercanda kadang-kadang agak seronok  tapi itu justru jika ada di depan mas Budhi atau ada Tasya istriku.. ketika berdua begini aku jadi kaya mati angin  sementara mba Diana masih bersikap wajar

“ Waah.. ga usah repot-repot mbak  aku hanya mau pinjem DVD player aja kalo bisa ” kataku dengan agak sungkan

“ Ada kok Bim  bentar aku lepasin kabel-kabelnya yah  sendirian di rumah  mau nonton film jorok ya..?” Tebak mbak Diana yang tengah berlutut di lantai mencabuti kabel DVD player yang berada dibawah kolong membelakangiku sehingga pantatnya yang montok itu ngepress di baju tidurnya yang tipis dengan celana G-String, terlihat pantat montok itu bagaikan tanpa celana mau ga mau kejantananku yang sudah seminggu ga ketemu musuhnya merespon positif  mulai menggeliat bangun.

“ Waaah  eeehhh  anuu  buat nonton video pengantin temen yang baru diedit” jawabku sempat gagap

“ Alllaaaaaa  ga usah ngelesslaaah  iya juga gapapa  udah gede ini haa..haaa..” potong mbak Diana sambil meletakkan benda elektronik tipis ini di meja  dengan posisi aga menunduk ini mataku menangkap dua gundukan montok putih mulus tanpa lapisan dari sela-sela sweaternya di dalam daster yang memang berleher rendah  dan mbak Diana seolah ga merasa akan hal itu

“ Haaa haaa  mbak Diana nuduh neeh  nonton bokep sendirian ga seru  kalo ditemenin mbak Diana baru seruuu ” jawabku mulai terbawa gaya sembarangannya mbak Diana

“ Heeee..??? bener ya Bim..? seumur-umur aku belom pernah nonton bokep  soalnya mas Budhi ga pernah ngasih  kamu ada kan filemnya..?” cerocos mbak Diana tanpa bisa kujawab  dan sebelum aku bisa jawab

“ Ya udah sana kamu duluan aku ngunciin pintu sama matiin lampu dulu .” Tanpa menunggu jawabanku ibu muda ini sudah menghilang ke belakang

Dengan gontai aku melangkah pulang sambil nenteng DVD player milik mba Diana  pikiranku jadi kacau, karena mba Diana kepengen ikut nonton bokep sama aku  Sampai dirumah sambil masangin kabel-kabel ke monitor aku bingung sendiri  aku bakal mati gaya.

Nonton bokep berduaan dengan istri orang  Lain semasa bujangan dulu, kalo nonton bokep justru cari pendamping yang bisa dijadikan pelampiasan  Lulu anak Fakultas Psikologi, pendampingku setia nonton bokep  ujung-ujungnya kami saling melampiaskan walaupun hanya sampe oral sex

Lulu ga mau aku setubuhi, katanya waktu itu dia masih perawan  Trus beberapa lagi Titiek, Anita, Mimi  kalo mereka bertiga memang sudah dapat predikat ayam kampus. Bahkan pernah aku dikeroyok mereka bertiga semaleman

“ Heeeiii aku datang ! ko malah ngelamun Bim ?” Suara mba Diana membuyarkan lamunanku. Mba Diana datang dengan membawa tentengan berupa beberapa minuman kaleng dan makanan kecil..

“ Busyeeet bekelnya banyak bener ? Mau sampe pagi ?” seruku untuk menetralisir kebingunganku  Waddduuu  aku pikir mba Diana tadi berganti baju yang lebih pantas, ternyata masih menggunakan baju tidur yang sama  ini namanya sial atau keberuntungan siiih..???

“ Heh..? siapa tau sampe pagi ? Bim aslinya  sebelum kamu datang tadi aku di dalam rumah sendirian, tuh takut  tau ga siih..? sepi bangeeet  makanya aku bawa banyak bekel, ntar kita ngobrol aja sampe pagi  setuju..?” celoteh mba Diana panjang lebar bener-bener ga berubah sikapnya, ada atau ga ada suaminya

“ Sekarang mau nonton yang mana dulu..? silakan nyonya Diana menentukan pilihan ” kataku sambil menyodorkan segepok piringan DVD lengkap dengan sampulnya

Pilihan mba Diana rupanya tepat, pilihan filmnya masih yang XX  jadi sewaktu nonton kami masih bisa sambil santai bercanda mengkomentari adegan demi adegan, walaupun 2 jam kemudian setelah film pertama selesai aku lihat wajah mba Diana agak memerah dan sesekali merapatkan sweaternya seolah-olah menyembunyikan dadanya yang montok .

“ Mmm  apa sih yang dikuatirkan mas Budhi dengan aku nonton Bokep, kalo beginian sih ga begitu ngaruh aku rasa Bim ?” kata mba Diana sedikit arogan.. sambil milih-milih lagi film yang akan ditonton berikutnya

“ Yang bener aja deeeh Nyonya Diana..?? kalo nontonnya sama suami orang..?” Jawabku menggodanya.. entah kenapa aku bisa menemukan panggilan Nyonya Diana untuknya yang selama ini ga pernah muncul..

“ Haa  haaa  suami Tasya sih anak kemaren sore mana berani macem-macem..?” sahutnya setengah menantang dengan bibir manisnya dicibirkan padaku

Memang usia mba Diana lebih tua 2-3 tahun dari aku, makanya sering ledekannya kepadaku selalu menyangkut umur dan apalagi memang wajahku kata orang adalah baby face, innocent  seandainya orang tau kelakuanku di jaman kuliah dulu  pernah kencan ranjang dengan dosen manajemen  pernah pacarin anaknya sekaligus nidurin mamanya  ibu kospun pernah aku embat  mungkin akan lain kesannya padaku dan kebetulan Tasya istriku aku dapatkan ketika aku sudah di Jakarta dan sama sekali tak tahu masa laluku yang brengsek

“ Biim  iihh asyik banget tuh mereka yak..?” Gumam mba Diana yang memang dasar mulutnya ga bisa diem  melihat adegan pose 69 kayanya heran banget

“ Emang kamu belum pernah mba..?” sahutku polos

“ Eeeh  enggak  no comment.. sssst diem aja ya sekarang..” kudengar mba Diana menjawab gagap dan suaranya agak bergetar . Benar saja suasana jadi hening, apalagi volume film memang kecil supaya ga kedengaran dari luar .

Tapi kini yang aku dengar adalah suara nafas mba Diana yang tidak teratur, seolah-olah terengah-engah  sedangkan aku juga sudah terhanyut dengan adegan syuuur yang terpampang di monitor dan film kali ini adalah XXX  celana pendekku yang gombrong

Di bagian selangkanganku sudah menggembung akibat batang kemaluanku sudah menegang kencang, makanya kutumpangkan bantalan kursi agar ga terlihat oleh mba Diana  awalnya aku ga begitu memperhatikan mba Diana,

Karena aku sangat terbawa oleh adegan dan wajah-wajah seksi di film itu  tapi beberapa kali kudengar mba Diana menghela nafas panjangnya  dan beberapa kali merubah posisi duduknya, seolah gelisah  mulailah aku memperhatikan tingkah wanita yang menahan gejolak birahi .

Kulihat sering nyonya muda ini meregangkan jari-jari tangannya . dan kulihat wajah yang cantik berkulit putih ini makin memerah, seperti layaknya orang habis minum arak  Satu setengah jam berlalu  sesekali kulirik mba Diana yang duduk di sebelahku persis  kegelisahannya kulihat semakin hebat  dan hilang sudah komentar-komentar konyolnya seperti pada film pertama

Pada suatu saat menjelang film ini selesai  mata kami bertemu pandang  kulihat sorot mata yang aneh dari mba Diana  sementara kurasa matakupun sudah aneh juga  dimata mba Diana..

“ Biiiiiimmmm .” Kudengar suaranya mendesah memanggil namaku

“ Ya mbaa ” jawabku tak kalah lirih, dalam pandanganku saat itu yang dihadapanku bukanlah Diana sebagai wanita yang sudah kukenal baik tetapi Diana sebagai wanita yang sangat menggairahkan sedang menggelar libidonya  entah siapa yang memulai  tahu-tahu tangan kami sudah saling menggenggam  kuremas lembut jari-jari halus mba Diana.

Mba Diana menundukkan wajahnya ketika wajahku mendekat, kusibakkan rambut panjangnya yang jatuh menutup sebagian wajahnya  kembali dia mengangkat wajahnya dan wajah kami hampir tak berjarak

Hembusan nafasnya terasa hangat dihidungku.. matanya menatapku penuh makna  Entah keberanian dari mana yang mendorongku mengulum bibir indah yang setengah terbuka milik mba Diana  aah reaksi positif kudapatkan  kulumanku dibalasnya, sejenak bibir kami berpagutan mesra, sampe akhirnya dia melepaskan pagutan bibirnya dengan nafas terengah-engah.

“ Aaah Biimo  jangan  jangan diteruskan  bahaya ” katanya setengah berbisik sambil berusaha melepaskan rengkuhanku  tak akan kulepaskan nyonya cantik ini  kepalang tanggung..pikirku.

“ Kenapa mba..? apanya yang berbahaya..?” sahutku sekenanya sambil mendaratkan kecupan bibirku di lehernya yang jenjang  sejenak dia meronta-ronta kecil berusaha menghindari kenakalan bibirku pada leher mulusnya,

Sementara tanganku tengah meremasi kemontokan buah dada yang ternyata memang tak mengenakan bra  beberapa kali tangan halusnya menepiskan tanganku dari dadanya  tapi segera tanganku kembali ke tempat semula, sampai sesaat kemudian perlawanannya berhenti dengan sendiriny

Berubah dengan desah nafas memburu dan geliatan tubuhnya  serangankupun kukendorkan.. kecupan bibirku kuperlembut demikian juga remasan tanganku berubah menjadi elusan lembut pada kulit payudaranya dan gelitikan mesra pada puting susunya yang sudah mengeras

“ Bimo  ssss  aku ngga tahaaan..” bisiknya pendek, dekat sekali suara itu di telingaku  ooowww  daun telingaku dikulumnya  dijilatinya

“ Ikuti aja mba  nikmati aja..” bisikku mesra sambil menarik tali daster yang tersimpul di pundaknya, sehingga memperlihatkan kesempurnaan bukit montok di dadanya.. begitu mulus dengan puting mungil mengeras berwarna merah kecoklatan  kudaratkan jilatan ujung lidahku pada benda itu, tubuh mba Diana menggeliat sambil mendesah panjang

“ Ssssssshhh  aaahh  Biimm..ooo.. aku.. takuut  mmmmmhh” Tak kupedulikan lagi kalimat-kalimat mba Diana, karena nafsukupun sudah di ubun-ubun apalagi menghadapi kenyataan ternyata tubuh ibu muda ini memang tak layak untuk dilewatkan sesentipun  desah-desah resah berhamburan dari mulut mba Diana, geliatan tubuhnya sudah menunjukkan kepasrahannya kepada birahinya sendiri  tangannya mulai melingkar di leherku, betapa rambutku digerumasinya, betapa kuatnya jari lentik mba Diana mencengkeram kulit punggungku, manakala puting susunya kukulum dalam waktu yang lama .

“ Duuuh  ampuuunn ..” desahnya lirih, perutnya yang rata berkulit putih dihiasi lubang pusar berbentuk bagus ini menggeliat erotis, manakala bibirku mengecupinya  Tubuh atas mba Diana sudah kutelanjangi, entah kemana daster dan sweaternya jatuh ketika kulempar tadi. Tubuhnya setengah rebah dengan kepala berada di sandaran tangan sofa

Sementara kulihat tangannya meremasi payudaranya sendiri , Mba Diana mengerang panjang dengan menggoyang-goyangkan kepalanya yang mendongak ketika lubang pusarnya kukorek-korek mesra dengan lidahku  tubuhnya menggeliat erotis sekali, rupanya disitu adalah salah satu daerah sensitifnya

“ Owww  Biimmoo  jangaaan  aku ga mauu ” bisiknya sambil tangannya menahan daguku  ketika kukecupi gundukan kemaluannya dari balik celana G Stringnya yang sudah tampak bercak basah

“ Kenapa mbak..?” tanyaku lembut..

“ Ssssshh  aku belum.. pernah  maluuu..” jawab mba Diana, sambil berusaha menarik tubuhku ke atas  Busyeet jadi diapain aja tubuh indah ini sama mas Budhi..? Selanjutnya tanpa permisi celana G String itu kusingkap ke samping .

Fuuuiii..! sebuah gundukan kecil yang dibelah tengah dengan rambut kemaluan ga begitu lebat  sebuah bentuk luar kemaluan wanita yang masih orisinil  indah sekali belahan yang basah kulihat berdenyut-denyut  tak ayal lagi lidahku terjulur menyapu cairan yang membasahi belahan indah itu .

“Aaaaahhh  Biiiimmoooo  kamu bandeeelll ” Erang mba Diana dengan tubuh semakin hebat menggeliat  sepasang kaki panjangnya semakin terkangkang lebar  kaki sebelah kiri terjuntai ke lantai yang beralaskan karpet tebal dan kaki sebelah kanannya ditumpangkan di atas sandaran sofa  setelah G Stringnya kutanggalkan.

Rambutku habis diacak-acak tangannya yang gemas yang kadang mencengkeram erat kulit pundakku  hal ini membuat aku semakin kesetanan ditambah aroma vaginanya yang segar  bibirku menciumi bibir vaginanya selayaknya mencium bibir mulutnya dan lidahku menyelip-nyelip memasuki liang yang basah itu sampai sedalam-dalamnya . sesekali kukulum clitoris mungil yang sudah mengeras

“ Biiimmmmooo . ampuuuunn  nikmaaaaat bangeeettt ” mba Diana merintih-rintih dengan suara seperti orang mau menangis  pinggulnya bergerak-gerak merespon ulah lidah dan bibirku di selangkangannya

“ Ooowwh  Biiimmm  sudaaaaahhhh aku ga tahaaaaan ” Suara mba Diana semakin memilukan  Tiba-tiba tubuh mba Diana bangkit dan mendorong lembut tubuhku yang tengah bersimpuh di karpet tebal kuikuti saja sehingga tubuhku telentang di karpet sedangkan tubuh mba Diana mengikuti arah rebah tubuhku sehingga tubuhku kini ditindihnya .

Payudaranya yang montok dan kenyal itu kini menempel ketat di dadaku  wajah kami begitu dekat dan wajah wanita yang tengah diamuk birahi memang akan semakin terlihat memikat, seperti wajah mba Diana ini kulihat semakin mempesonaku

“ Bimooo  ayo masukin yaaah..?” Desisnya dengan bibir indahnya kulihat gemetar

Alis indah di wajah cantik mba Diana mengerinyit dan matanya yang agak sipit semakin menyipit sayu
“ Ouught  pelaaan Biiimm  ssssss  nyeriii ” keluhnya  sambil memepererat pelukannya  kurasakan liang sanggama ibu muda ini sempit sekali ketika palkonku berusaha menerobosnya

Tapi ibu muda ini sangat bersemangat untuk menuntaskan gairah binalnya  walaupun dengan ekspresi yang nampak kesulitan dan kesakitan . diiringi geal-geol pinggulnya  akhirnya amblaslah seluruh batang kemaluanku tertanam di liang sanggamanya yang sempit..

“ Sssshhh  gilaaa  gede banget punya kamu  hhh  hhh  tunggu Biimm..” Tubuh sintal mba Diana ambruk ke tubuhku ketika penetrasi itu berhasil  kudiamkan sejenak tubuh sintal itu diam tak bergerak di atas tubuhku dengan nafas memburu tak beraturan  besutan-besutan kecil kurasakan ketika mba Diana mulai menggerakkan pinggulnya  dan gerakan itu semakin keras  dan besutan-besutan itu semakin nikmat kurasakan . aku ga bisa menahan diri lagi untuk mengcounternya  aku mulai mengayun batang kemaluanku..

“ Biimmooo  oooohhh sssshhhh” hanya itu desah-desah kalimat pendek yang sering terucap dari mulut mba Diana yang dengan gemulai menarikan pinggulnya  diiringi erangan dan rintihan kami yang sangat ekspresif  sesekali bibir kami berpagutan liar  remasan gemas tanganku pada payudara montok yang terayun-ayun itu seakan tak mau lepas

“ Biimm  Biimmoooo  ssssshh  aku hampiiirrr  ookkkhhh..” gerakan tubuh mba Diana semakin tak beraturan  dan rasanya akupun ga perlu menahan bobolnya tanggul spermaku untuk lebih lama

“ Tunggu mba..” desisku pendek.. dan bagaikan dikomandoin tubuh kami bisa serentak meregang dan aku terpaksa mengayunkan batang kemaluanku sehebat-hebatnya un tuk menghasilkan kenikmatanku secara maksimal

“ Aaaaarrgh.. Biiiimmooo  aammmpuuuunn ” Tubuh mbak Diana menggelepar hebat di atas tubuhku  betapa kejam kuku jarinya mencengkeram dadaku sebagai pelampiasan meledaknya puncak birahi betinanya .

Hening . sesaat setelah terjadinya ledakan hebat  kulihat jarum jam didnding menunjukkan angka 11.30  tubuhku tetap rebah telentang  sedangkan tubuh mba Diana tergolek disamping membelakangiku  Ketika deru nafas memburu kami mulai mereda  dan ketika keringat birahi kami mulai mengering .

Kupeluk tubuh sintal mba Diana dari belakang, tapi dengan lembut tanganku diangkat dan dipindahkan ke tubuhku sendiri  dan tubuh mbak Diana beringsut menjauhiku  kudekati lagi tubuh itu dan kudaratkan kecupan di punggung berkulit mulus itu  kudengar isak tangisnya .

“ kenapa mba..?” tanyaku lembut  lama ga ada jawaban, isak tangis mba Diana makin keras  kubelai lembut pundaknya.. tapi tanganku ditepisnya

“ Bimo  aku sedih dengan kejadian ini  aku malu sama kamu.. dan aku merasa sudah melukai hati Tasya dan mas Budhi ” terdengar suara mba Diana serak

“ Malu kepadaku..? untuk apa malu ? justru aku merasa lebih dekat dan bahagia sama kamu mbak.. walaupun sebenarnya ga seharusnya dengan jalan seperti ini  selama kita bisa memposisikan masalah ini pada porsinya, kurasa mas Budhi ataupun Tasya ga akan merasa kita sakiti..” jawabku panjang lebar.

“ Aku takut mereka tahu apa yang telah kita lakukan..” sahut mba Diana dengan suara yang semakin tenang

“ Mereka ga akan tahu selama kita ga memberitahu  dan kondisi kita saat ini adalah seorang lelaki dan wanita yang punya keinginan yang harus terpenuhi saat ini juga  kita tidak bisa menghindari mbak..” sahutku lagi, sambil kutumpangkan tanganku dipinggul bulatnya  mba Diana tak bereaksi walaupun masih mempunggungiku

“Lebih tepatnya harus terpenuhi malam ini  bukan hanya sesaat ” sahut mba Diana sambil membalikkan badannya, sehingga kembali payudara montoknya menempel di dadaku  matanya menatapku tajam penuh tantangan.. dan kini wajah sembab sehabis menangis ini tersenyum manis sekali

“ sepanjang malam ini mba..?” tanyaku menegaskan, sambil kulingkarkan lenganku ke pinggangnya yang raping

“ Yah  bukankah malam masih panjang Bim ?” bisiknya manja.. wajahnya ditengadahkan ke wajahku.

Kupagut bibir bagus itu dan disambut dengan sangat bergairah . Gairah liar birahi betina mba Diana meletup dahsyat, aku benar-benar tak menyangka ibu muda yang kalem dan polos bisa berubah sedemikian agresip  Batang kemaluanku rupanya benar-benar membikin ibu muda ini gemas setengah mati  tak hentinya tangan berjari lentik ini mengocok dan meremas-remasnya..

“ Bimo aku pengen “ini” kamu..” bisiknya manja sambil meremas lebih keras saat mengucap kata “ini”

“ Emang bisa..?” sahutku menggoda  wooww.. perutku digigit kecil mba Diana dengan gemas

“ Boleeeh enggaaa..?” rajuknya

“ Iyaaaa  habisiiin deeeh..” jawabku sambil kuremas pantat bulatnya  Awalnya kurasakan mba Diana masih coba-coba  dengan sabar aku memberi arahan, karena beberapa kali palkonku terkena giginya  lumayan sakiit

Selanjutnya, tubuhku dibuat melintir dan menggeliat merasakan permainan lidah dan lembutnya bibir mba Diana membasuk batang kemaluanku  kadang-kadang dengan nekadnya batang kemaluanku ditanamnya dalam-dalam sampai ujung kerongkongannya  sampai mba Diana tersedak..

“ Eeeii.. jangan diabisin mbaa..” kataku lembut  melihat mba Diana tersedak..

“ Abis gemeees aku Bim  punya kamu panjaaang bangeeet, gede lagi ” bisiknya manja, memberi alasan
Akhirnya kami membuat posisi 69, mba Diana menindihku dengan posisi mengangkangi wajahku  Kami sepakat dengan posisi ini sampai mencapai orgasme  kembali erangan dan rintihan kami bersahutan.

Gerak tubuh kami sudah tak berirama, detik-detik akhir mba Dianapun kurasakan  beberapa kali kaki panjangnya meregang dan besotan mekinya di bibirku makin liar  aksi lidah dan bibirnya pada batang kemaluankupun makin liar, membuatku semakin mendekati titik kulminasi

“ Eeeeeehhhkkk  Biiiimmmm  niiiikkkkmaaaattnyaaa ” rengek mba Diana panjang, tubuhnya menggeliat hebat  kedua kakinya meregang.. besotan meki ke mulutkupun makin hebat  lidahku kujulurkan jauh kedalam liang becek yang kurasakan mengedut-ngedut

“ Oooowww.. mbak akuu.. hampiiirr ” Desahku selang tak lama setelah palkonku kembali dihajar lidah dan mulut mba Diana  busyeeet, bukannya melepaskan kuluman bibirnya di palkonku, mba Diana malah memperhebat aksi mulut dan lidahnya ditambah kocokan tangannya pada batang kemaluanku

Apa dayaku  tak ampun lagi diiringi eranganku, tubuhku mengejang keras mengantarkan semprotan spermaku bertubi-tubi di dalam mulut mba Diana yang makin lengket seperti lintah menempel di tubuhku  tak luput kantong pelerku diremas-remas lembut, seakan spermaku ingin diperas habis  setelah dirasa tetes terakhir  buru-buru mba Diana bangun dari tubuhku dan menyambar botol aqua yang tadi dibawa dari rumah dan diteguknya sampai tandas

“ Iiih  rasanya aneh  banyak banget, kentel lagi  kenyang deh aku Bim  tapi enaak kok, asin ada gurihnya..” komentar mba Diana dengan pengalaman barunya  Kembali kami berbaring di karpet tebal merasakan lemasnya tubuh

Setelah mengguyur tubuh dengan shower di kamar mandi kembali kami rebahan santai di karpet tebal di depan televisi, saat itulah mba Diana menceritakan rahasia kehidupan ranjangnya dengan mas Budhi, yang monotone, mas Budhi terlalu polos dan lurus dalam soal sex.. sedikit-sedikit takut dosa.

Dalam hal kepuasan sex sebenernya mba Diana tidak merasa kekurangan, karena selain mas Budhi memang punya stamina tubuh yang bagus dengan hidup sehatnya, di sisi lain memang mba Diana adalah type wanita yang gampang tersulut gairah seksualnya dan dengan cepat mencapai puncak orgasme

“ Pernah hari Minggu pagi aku liat mas Budhi sedang nyuci mobil dengan kaos yang basah, sehingga nempel dibadannya yang atletis  seeerrrr  langsung.. basah juga deh CD ku  dan langsung kutarik mas budhi kekamar dan aku telanjangi .

haa.. haaa.. dapet dua kali ” tutur mba Diana sambil menyuapi aku dengan anggur yang dibawanya tadi  Kembali kami nonton bokep yang belum kami tonton  belum seperempat jam Asia Carrera beraksi

“ Biiiimmm  nggaaa tahaaan neeh  keburu pagi ” Desah mba Diana manja dengan nafas yang sudah ngos-ngosan  apalagi dengan membengkaknya batang kemaluanku yang dari tadi ga lepas dari genggamannya.

“ Mba Diana pingin diapain..?” bisikku sambil kudaratkan kecupan di lehernya

“ Pingin kaya di film itu ” jawabnya manja  tanpa disuruh mba Diana menelungkupkan tubuhnya di sofa dengan kaki berlutut di karpet agak mengangkang  kuminta pantatnya ditunggingkan sehingga gundukan bukit kemaluannya mengarah keluar  mba Diana kembali mengerang gemas ketika palkonku mulai merentangkan otot liang sanggamanya  ketika pantat montok itu mulai menggeol gemulai dan ketika batang kemaluanku mulai memompa  mulailah kuda jantan dan kuda betina ini berpacu birahi

Aku membuktikan mba Diana memang wanita yang cepat mencapai orgasme dan cepat kembali berkobar birahinya  dan mba Diana menghendaki berganti posisi setelah dia mencapai orgasme  saking seringnya dia mencapai orgasme  hampir-hampir kami kehabisan posisi dan di setiap posisi mba Diana mengaku bisa mencapai orgasme dengan kenikmatan yang maksimal  Ketika pada orgasme mba Diana yang kelima, aku juga merasakan orgasmeku hampir sampai  mba Diana menyadari itu

“ Biimm  tumpahkan dimulutku sayaaang  aku suka peju kentel kamu ” rengeknya disela-sela nafas kuda betinanya  dan dengan bernafsu sekali mba Diana menyambut semburan demi semburan sperma kentalku dengan mulut terbuka lebar dan lidah yang menggapai-gapai

Tubuh mba Diana kembali rebah telentang di karpet setelah menenggak setengah botol aqua  rambutnya yang panjang tampak kusut dan basah oleh keringatnya, tubuhnya yang berkulit putih juga tampak berkilat basah oleh keringat  terlihat sinar matanya yang kecapekan dan wajah agak memucat

Ketika aku keluar dari kamar mandi setelah kembali mengguyur tubuhku dengan shower, kulihat mba Diana tertidur pulas dengan bibir tersenyum  kulihat jam menunjukkan jam 03.45  kurebahkan tubuhku disisinya  kubelai lembut rambutnya yang masih basah oleh keringat birahi  kukecup keningnya yang sedikit nonong  kuamati tubuh telanjang ibu muda ini.

Sebuah struktur yang sempurna  wajahnya berbentuk oval, bibir berbentuk bagus, hidung mancung berbentuk ramping, mata agak sipit tapi memanjang dengan kelopak besar  bulu mata yang lentik dan panjang  alisnya seperti di gambar  postur tubuhnyapun proporsional antara tinggi dan beratnya  sekitar 165 – 170 cm  buah dadanya yang montok kutaksir cup branya B .

Memang masih kenyal menggemaskan dengan puting susu bak perawan, mencuat mungil ke depan, berwarna merah kecoklatan

Perutnya yang rata dengan lubang pusar berbentuk indah  pinggang ramping menyambung dengan pinggul yang padat ditopang sepasang kaki yang panjang berbentuk atletis . Rupanya aku tak dapat menahan kantukku

Aku membuka mata kulihat mbak Diana bersimpuh di sebelah tubuhku, dengan pakaian sudah lengkap membalut tubuhnya, rupanya dia yang membangunkanku kulihat jam dinding menunjukkan pukul 05.15

“Biim, aku pulang dulu yaa..?” kata mbak Diana, wajahnya sudah segar, rupanya sempat mencuci mukanya sebelum membangunkanku

“ Eeeh  buru-buru sih..? kan masih pagi  “ jawabku sambil menarik pinggangnya

“ Bimo kamu gila  liat tuh udah terang ” protesnya ketika tubuhnya menindih tubuhku akibat tarikan tanganku dan aku memang gha peduli karena seperti biasa kalo pagi hari, batang kemaluanku pasti ikut menggeliat bangun saat aku bangun . kembali kugumuli tubuh indah yang kini sudah berdaster lengkap dengan sweaternya .

“ Aaaahhh Bimmooo  ga mauuk  bauuuk ga enak..” protesnya manja tapi tidak menolak bahkan
kudengar desisan panjang ketika batang kemaluanku kembali menggelosor memasuki tubuhnya

“ Biiimmo  asli aku ga mampu menolak yang begini iniii ooohhkk ” desisnya gemas merasakan pompaan batang kemaluanku ke liang sanggamanya yang sempit

“ Ayyuu Biiimmm  keburu mbak Suti dateng ” bisik mbak Diana di deket telingaku, setelah orgasmenya yang kedua, mbak Suti adalah tukang cuci yang tiap pagi datang ke rumahnya .

“Owwkk.. Biiimmm  giiilllaa kamuuu  aku berasaa lagiii ” rengek mbak Diana lirih.. kurasakan tubuhnya mulai menegang

“ Mmmhh  tuungguuu mbaakk..” Kupergencar pompaanku  tubuh mbak Diana makin kuat menegang.. memperkuat pelukan dan cengkeramannya di tubuhku

“ Oooowww  nggaaaaa tahaaaan Biiiimmm !” teriakan keras mba Diana menghantarkan geleparan tubuhnya yang tak terkontrol hal ini ternyata mendorong dengan cepat semburatnya spermaku kembali memenuhi liang sanggama mba Diana .

Kembali kami terkapar di atas karpet  kali ini mbak Diana ngga lagi telanjang  hanya dasternya aja tersingkap sampai ke perut  Setelah nafsnya kembali teratur mbak Diana beringsut bangkit sambil memungut celana G Stringnya dimasukkan ke kantong dasternya

“ Udah ya Bim  makasih banget untuk malam panjang ini  aku ga akan melupakan malam indah sama kamu ini, tapi aku berharap cukup sekali ini saja  jangan sampai kita ulang ya Biim  janji ya..?” kata mbak Diana sendu  akupun mengangguk saja,Prediksi Togel Online - ngga ada kalimat yang mampu terucap dari mulutku  Kuantar mbak Diana sampai pintu ruang tamu, karena aku masih telanjang bulat

Nggak sampai setengah menit mba Diana menutup pintu rumahnya, kulihat dari balik kaca jendela mba Suti tukang cuci itu datang

Memang kejadian itu ga terulang lagi sampai saat ini dan hubungan keluarga kami tetap seperti sediakala sampai akhirnya mba Diana dan Tasya istriku melahirkan anak dengan waktu hampir bersamaan, tapi kejadian semalam itu rupanya benar-benar menjadi ikon yang hidup di hati aku dan mbak Diana  beberapa kali kami melakukan phone sex setiap kali mbak Diana curhat tentang kehidupan seksnya yang tetap monotone  hanya sebatas itu

Sekali saya pesankan kepada anda para pembaca bahwa cerita ini adalah sebuah cerita untuk anda yang sudah dewasa, dan jika ada kesamaan nama serta tempat kejasia itu hanyalah kebetulan saja sekian dan terima kasih.


BY    Naga303  



Saturday, January 23, 2016

pertama kali ngentot












Togel Hari Ini - Aku kenal dengan seorang cewek yang kuliah di fakultas Ekonomi Universitas M, sedangkan aku kuliah di fakultas teknik. Kami kenal secara ga sengaja. Perkenalan dimulai waktu Universitas kami mengadakan Kemah bersama. Wuiihhh, rame banget. Kami kenal saat acara bebas.

"Hai..." sapaku ke cewek itu, dan dia balas menjawab "Hai juga." "Fakultas Ekonomi ya?" "Kenalkan Rendi." Aku mencoba untuk tetap PD walaupun sebenarnya sudah mulai ga kuat nahan badan yang panas dingin Tak diduga, dia menjawab "Namaku Sherly, kamu dari Fakultas Teknik kan?". Aku udah sering lihat kamu kok waktu lewat depan gedung Ekonomi."

"Bagus, berarti tahap perkenalan bisa dilanjut nich!!", aku berteriak dalam hati.

Selanjutnya, setelah perkenalan itu, kami semakin akrab. Namun, ada hal yang memang masih menjadi penghalangku untuk lebih dekat dan mencoba intim dengan Sherly. Ternyata dia sudah punya gebetan, kebetulan temen dia waktu SMA dulu yang kuliah di Fakultas yang sama.

"Aduuuuhhhh!!!" Aku protes dalam hati, mengapa aku baru menemukan sesosok cewek yang okey pada saat dia sudah dimiliki orang lain. FYI, cewek itu berbadan proporsional, dengan tinggi badan sekitar 168 cm, dengan ukuran dada + 36B. Waaaaw... keren banget deh.

Sehingga kami hanya dapat berteman saja. Walaupun begitu, aku sering mencuri - curi melihat dadanya yang ranum dibalik bajunya saat kami bertemu, tanpa diketahui pacarnya tentunya.

Seringkali pula, aku melihat dia melihat sesuatu di balik celanaku, ga tahu tuh, dia lihat apaan, tapi saat aku tanya, dia selalu menjawab celana panjang lo bagus (hihihihihi, jujur ga sich???).

Hingga suatu ketika, saat kami pergi berdua untuk cari makan malam (maklum, kami berdua kebetulan anak kost, dan rumah kost kami lumayan dekat), dia bercerita tentang permintaan pacarnya untuk segera menikah.

DHUEEERRRR!!!! Kepalaku terasa berat dan mataku terasa pedih. Pada saat itu pulalah, aku kemudian memberanikan mengungkapkan perasaanku dan mengatakan menyayanginya. Sebenarnya aku menyangka kalau Sherly akan marah dengan keterusteranganku.

Tapi, ternyata... dia malah terharu dan juga berkata, "Gue sebenarnya juga sayang sama elo, tapi pacar gue ga mungkin mutus gue."

Baca Juga : Bersiaplah Untuk Event WOG 2016 di Akhir Bulan Januari ini!

Waduh, aku jadi kebingungan, dan sementara terdiam, tapi kemudian Sherly tersenyum dan bilang, "Kita jadi temen mesra aja, dan akses bisa bebas, karena pacar gue juga udah bebas akses badan gue." Nahhh loooo, hati ku berteriak gembira namun juga agak BT juga. Ternyata tubuhnya sudah ada yang nimbrung.

Tapi sudah lah, aku sanggupi saja permintaan dia, dan mulai saat itu, aku pun bebas mengakses tubuhnya. Pada malam itu pula, kami langsung praktek hehehhe...

Setelah makan malam, kami pun langsung pulang dan aku mampir ke kostnya. Karena kost Sherly sangat bebas akses dan waktu berkunjung ga pernah dibatasi. Kami pun memiliki waktu yang sangat luas. Kami pun langsung masuk ke kamar Sherly, cepat - cepat dia membersihkan diri di kamar mandi, ternyata ada kamar mandi dalamnya.

Setelah dia mandi, aku pun bergantian mandi. Aku bertanya dalam hati, kok ga mandi bareng aja ya? Ahh, paling itu kebiasaan dia aja kali ya?

Setelah kami berdua telah bersih, ternyata dia ga memakai kembali pakainnya. Tapi memakai piyama handuk warna kuning cerah, aduh kaya jeruk aja pikirku . Selanjutnya, aku langsung mendekat ke Sherly dan mulai menciumi wajahnya dan berhenti lama untuk menikmati manisnya bibir Sherly. Wooowww... udah lama aku ingin merasakan bibir ini, ternyata aku bisa!!!

Kami semakin panas, dan secara perlahan aku merasakan tekanan di bagian bawahku, ternyata tangan Sherly udah meraba - raba bagian luar selangkangan ku. Oooohhh... ahhhhh... kami semakin terangsang dan saling meraba, aku mulai meraba dada kanannya di depan piyamanya, aku goyangkan sedikit dan usap usap.

Uuuuhhhh, enak... Sherly mulai berkicau... ga berhenti. Supaya ga terlalu mencurigakan, Sherly berhenti sebentar dan menyetel musik Pop Barat, sepertinya lagu kompilasi. Ternyata lagu yang distel justru lebih merangsang libido kami.

Tanpa banyak bicara, aku mulai melucuti piyama Sherly, tanpa banyak komentar pun, Sherly membuka kaos dan celana panjangku lalu menyerbu dadaku dan menghisap putingku.. Ahhhh sensasi yang luar biasa, karena memang aku belum pernah merasakan hal ini.

Ternyata Sherly sangat berpengalaman, aku pun berpikir apakah dia sudah sering beginian dengan pacarnya? Pikiran macam ini lah yang kemudian memacuku untuk dapat memuaskan nafsunya.

Segera aku pegang dadanya, dan aku usap usap putingnya yang berwarna merah muda. Terus aku usap dan kemudian aku hisap.. slurp slurp slurp dan aku gigit sedikit untuk memberi sensasi kepada Sherly.

Uaaaahhhh, dia mengerang, "Terus sayang.. isep terus... enak.. ahhhh." Saat itu juga aku mulai meraba pangkal pahanya, Sherly masih memakai celana dalam warna merah muda. Dengan penuh keyakinan aku mulai mengelus gundukan yang muncul dibagian bawah celana dalamnya.

Dia semakin mengerang... dan aku terus meraba, hingga aku rasakan gundukan itu terasa sedikit basah.. Aku bingung juga sich... (maklum... ).

Sherly pun, tak mau kalah dengan aksi ku, dia mulai menyelipkan tangannya ke balik celana dalamku, dan langsung memegang Mr. P ku dan mulai meremas dan menarik maju mundur.

Aku sangat terangsang terasa sesuatu yang bergetar di tubuhku, dan aku semakin berani membuka celana dalam Sherly dan mengusap Mrs. V nya, lama - lama, kami semakin asyik, tanpa sadar aku mulai memasukkan tanganku ke Mrs. V Sherly, penuh dengan kenikmatan yang aku ga tahu seperti apa, Sherly berkata, "Kamu tiduran Ren, aku mau servis kamu..."

Aku pun langsung tiduran, dan terasa Mr. P ku menjadi hangat dan basah... saat aku lihat.. Wooooowwww... Sherly menjilat dan mengulum P ku dengan penuh semangat.

Ohhhh ahhhh uhhh.. aku mulai meracau ga menentu.. lagu yang diputar sejak tadi semakin menambah romantisme suasana.

Setelah Sherly puas menjilat dan mengkulum P ku, aku pun mencium bibirnya lagi, dan menjilat puting susunya.. terus aku lanjutin menjilat seluruh tubuhnya sama seperti yang Sherly instruksikan.

Saat mendekati Mrs. V nya, aku berhenti sebentar, karena ragu, namun Sherly berkata, "Lanjutin aja Ren, lo bakal keenakan ntar". Aku pun menjilat Mrs. V nya dan sedikit maju mundur, karena secara naluri seperti itu. Sherly meracau ahhhhh.....oooojjjjjhhhhh... terus Ren.... jangan berhenti.... enyakkkk....

Aku pun terus menjilati V nya, dan tiba tiba aku berpikir, gimana kalo P ku bertemu langsung dengan V nya. Aku pun segera meminta hal ini ke Sherly, dia sedikit melihatku lalu, tersenyum dan mengangguk. Wahhhh.. terasa sesuatu yang luar biasa terjadi, aku semakin terangsang.

Sherly membantu memegang P ku dan mengarahkan menuju V nya. Posisi yang kami pakai adalah Sherly di bawah dan aku di atas. Saat P ku mulai masuk lubang V nya, aku merasakan sedikit linu dan geli. Tapi semakin kedalam, semakin hangat dan enak.

Ahhh ohhh... uhhh... terus sayang.. terus... jangan berhenti.... ahhhh... Aku pun semakin tergoda untuk terus menyodok.

Bunyi srox.. sroxxx...sroxx... mulai terdengar dan kami berciuman dan saling meraba, aku semakin terangsang dan memegang kedua susu Sherly yang besar itu, dan mengusap pentilnya. Sherly pun mencengkeram punggungku dan menarik pinggulku untuk semakin masuk ke tubuhnya.

Setelah beberapa saat, kami berganti posisi, Sherly berada diatasku dan aku memangku dia diatas ranjangnya. Sherly semakin mudah mengatur posisinya. Srok..srok..srokk..srokk... Sherly meracau... ouch..ah...uh...ach.... Enak... Ren... Aku menjilat susunya dan mengulum pentilnya... dan terkadang mencium bibirnya.

Setelah sekitar 20 menit, aku mulai merasakan sesuatu yang bergetar di dalam tubuhku, dan siap untuk meledak... aku pun merasakan Sherly beberapa kali merinding.

Hingga akhirnya Sherly berteriak kecil dan tubuhnya menjadi tegang dan saat itu pulalah aku juga menegang dan sesuatu muncrat dari P ku di dalam V nya... Beberapa detik kemudian kami berciuman dan aku mencium pentilnya.

Setelah itu, aku berkata kalau ada sesuatu yang muncrat tadi, dan Sherly tertawa lepas.. "Hahahahahha... itu nama sperma Ren", kamu ga pernah ML ya?"

"Ya ngga lah.." Aku membalasnya sambil kembali berpakaian, setelah membersihkan diri kami. "Kalau itu sperma, berarti kamu bisa hamil dong Sher? Terus gimana dong?" Aku menjadi takut. Sherly dengan gampang menjawab.

"Tenang aja Ren, aku sering kok ML ama pacarku dan sering keluar di dalam. Tapi aku cegah dengan pil KB biar ga hamil, dan sampai sekarang masih efektif kok hehehehe." Dia terkekeh... aku pun senyum aja, dan mencium bibirnya sebelum pulang..Prediksi Togel Online

Sejak saat itu, kami selalu meluangkan waktu untuk ML, bisa di kamar kost-ku atau di kamar kostnya. Pokoknya di tempat yang kami lihat memungkinkan, tentunya tanpa meninggalkan kesan yang mencurigakan dengan pacar Sherly.

BY    Naga303  



Friday, January 22, 2016

Ngentot Temen Kantor




Gelinjang Teman Sekantor




Togel Hari Iniperkenalkan namaku By. Aku bekerja di sebuah perusahaan di kawasan segitiga emas di Jakarta. Sebagai seorang supervisor, aku sering melakukan perjalanan ke luar kota untuk mengunjungi klien maupun mengontrol penjualan. Nah, suatu hari aku kebetulan mendapat ijin untuk masuk siang karena pada malam sebelumnya aku bertugas di luar kota.

Sekitar jam 10.00, pintu kamar kostku diketuk oleh Bi Minah (penjaga kos).

“Mas, ada tamu”, panggil Bi Minah dari balik pintu.

Dengan malas-malasan aku beranjak dari tempat tidurku dan membuka pintu. Eh.., di belakang Bi Minah berdiri Ati, teman sekantorku. Memang, dia berugas di bagian pemasaran sehingga bisa dengan leluasa keluar kantor.

Setelah Bi Minah pergi, aku menyilakannya masuk.

“Ada apa nih?”, tanyaku sambil mengucek-ucek mata.

Maklum, kemarin malam aku sampai di Jakarta sekitar pukul 02.00 dinihari.

“Nggak, mau main aja”, jawabnya sambil tersenyum.

Setelah ngobrol ngalor-ngidul tentang suasana kantor, aku minta ijin untuk mandi.

Sewaktu di kamar mandi, aku terus berpikir ada apa kok tiba-tiba dia datang ke kosku. Selama ini aku hanya mengenalnya sepintas dan itu pun hanya basa-basi. Bukannya sombong, tapi dia bukan anak buahku langsung. Jadi, memang jarang bertemu. Tapi, jujur saja, Ati tergolong cantik. Dengan kulitnya yang putih, gigi yang teratur rapi, plus rambut hitamnya yang sebahu, siapa pun akan mengakui kecantikannya. Belum lagi dada dan pantatnya yang memang aduhai.

Usai mandi, aku bergegas kembali ke kamar. Ternyata, dia sudah duduk di tempat tidurku sambil membaca majalah. Pikiran kotorku segera bekerja,

“Pasti ada maunya nih”. Dengan alasan akan mengambil baju yang tergantung di balik pintu, aku menutup pintu dan menguncinya.

Sedetik kemudian, aku menemaninya duduk di ranjang.

Sambil ngobrol, dengan perlahan wajahku kudekatkan ke wajahnya. Dia hanya diam saja dan tidak mencoba menghindar. Langsung saja kulumat bibirnya dan ternyata responnya sangat mengejutkan. Ati membalas ciumanku dengan bernafsu dan bibirnya makin terbuka saat lidahku bermain di mulutnya. Cukup lama juga kami berpagutan, dan jelas burungku sudah berontak hendak keluar dari sarangnya. Saat kami berciuman, dia membisikkan bahwa dia sayang padaku.

Sambil lidahku menuruni lehernya yang jenjang dan wangi, tanganku segera meraba dadanya yang kenyal. Dia menggelinjang saat tanganku meremas buah dadanya yang berada di balik blouse putihnya. Dengan lembut kulepaskan satu persatu kancing bajunya dan menyembullah buah dada yang terbungkus bra putih. Dengan ukuran 36B, buah dada itu nampak hendak mau tumpah dari cungkup branya.

Segera saja kubenamkan wajahku ke dadanya. Ati makin mendesah dan tangannya meremas-remas rambutku. Kujilati dadanya dan dengan gentle aku menyusuri gunung kembarnya. Dengan mulutku, kubuka cup branya dan tangan kiriku membuka kait bra di punggungnya. Rupanya, kelembutanku sangat menyenangkan dia. Ati tertawa kecil sambil mengelus rambutku.

Terlihatlah buah dada Atik yang menantang dengan puting berwarna coklat pucat. Putingnya tidak seberapa besar, tapi lingkaran putingnya benar-benar membuatku bernafsu. Lebar dan benar-benar bulat sempurna. Segera kukulum putingnya dan sesekali menggigitnya dengan mesra.

Ati makin liar dan tubuhnya terdorong ke belakang sampai rebah di ranjang. Ini memudahkan pengembaraanku. Dengan posisi berbaring, aku lebih leluasa mengulum kedua buah dadanya. Dengan kedua tanganku, kutangkupkan kedua bukit indah itu dan lidahku menjilatinya bergantian. Kombinasi permainan lidah dan remasan tanganku rupanya membuatnya makin bergairah.

Baca Juga : Akhirnya Nami, Robin, Hancock, dan Perona Akan Hadir untuk One Piece: Burning Blood!


“Terus, Mas.., terus.., aduh enaknya..”, desisnya. Buah dada yang tadinya lembut itu makin menegang putingnya dan dengan rakusnya kulahap. Tangannya makin membenamkan wajahku ke buah dadanya.

Tangan Ati lalu menyusuri perutku dan jarinya masuk ke dalam celana dalamku. Kemaluanku pun dipijat-pijatnya. Walaupun aku sudah tegang, tapi penisku baru 70% ereksi. Bukannya sombong, tapi aku tergolong lambat panas. Aku segera melepas celana dalamku dan dengan leluasa tangannya mengocok penisku. Rasanya selangit deh, antara geli dan enak. Walaupun tidak tergolong besar (panjang 15 cm, diamater 4 cm), tapi stamina penisku cukup prima.

Aku tidak mau kalah dan mulutku pun mulai menuju perutnya. Lidahku berhenti sejenak di pusarnya dan kumasuki lubang pusarnya dengan lidah. Pinggul Ati langsung terangkat dan desahannya makin kencang. Lalu tangan kananku mencari risleting roknya dan menurunkannya. Rok mini hijaunya kupelorotkan dan kuciumi paha putihnya yang merangsang. Mulai dari balik dengkul, sampai ujung paha kejelajahi dengan lembut. Ati terlihat menggigit bibirnya sendiri sambil matanya merem melek keenakan.

Ketika kuciumi pangkal pahanya, terlihat beberapa bulu halus menyembul keluar dari celana dalam satin hitamnya. Perlahan, jariku menyibak pinggir celana dalamnya dan kujilati clitorisnya. Rupanya, sensasi dengan cara kukulum clitorisnya ketika masih memakai celana dalam sangat disukainya. Desis Ati bercampur nafas yang semakin memburu makin membuatku gila. Dengan bernafsu kujilati seluruh vaginanya yang berwarna merah muda. Lidahku turun naik menyusuri vagina wanginya dan dengan gerakan liar kumainkan lidahku di lubang kemaluannya.

Setelah sekitar 5 menit, vagina indah itu sudah basah oleh lendir dan dengan bernafsu semakin kujilati. Lalu, tiba-tiba Ati menarik lenganku ke atas.

“Ayo dong Mas, Ati udah nggak tahan. Masukin dong Mas..”, pintanya dengan mata memelas.

Ia pun segera merenggangkan kedua pahanya dan terlihat vaginanya yang sangat menggiurkan.

Aku segera mengarahkan penisku ke lubang vaginanya. Sambil memeluk tubuhnya dengan erat, perlahan kudorong penisku memasuki vaginanya. Mulanya agak seret, tapi Ati malah mendorong pantatku. Akhirnya dengan sebuah hentakan lembut seluruh penisku berhasil masuk. Bulu vagina Ati yang lebat terasa menggesek bagian atas penisku dan membuatku makin terangsang. Begitu berada di dalam liang vaginanya, penisku langsung mengembang sempurna dan menjadi keras sekali.

“Aduh, Mas.., enak banget punyamu. Makin besar di dalam..”, desahnya.

Langsung kulumat bibirnya dan serentak pinggulku mendorong penisku untuk maju mundur. Alamak enaknya! Bagian dalam vaginanya mencengkeram erat penisku yang tak henti-hentinya kugesek-gesekkan di bibir vaginanya. “Benar-benar nikmat nih cewek”, batinku. Ati pun mengimbangi gerakanku dengan memutar-mutar pinggulnya.

“Slap.., slap..”, suara penisku yang sedang giat-giatnya memasuki vaginanya terdengar dengan merdunya.
“Terus Mass.., terus.., ah.., enak..”, jeritnya kecil.

Aku semakin terangsang dan mempercepat gerakan penisku. Kupandangi wajah cantik Ati yang kini penuh dengan keringat dan mulutnya yang setengah terbuka. “Kubikin kamu bahagia Ati”, bisikku. Dia hanya tersenyum dan makin mempercepat gerakan pinggulnya. Sempat kulirik penisku yang sedang beraksi memasuki liang kenikmatan Ati. Aku pun makin terangsang.

Payudara Ati bergerak naik turun seirama nafsu yang makin memuncak. Tidak berapa lama kemudian, kedua kakinya dilingkarkan di pinggangku dan menjepit erat. Wajahnya sudah merah padam dan matanya sedikit terpejam. Lagi-lagi bibirnya digigit sendiri dan tangannya mendorong pantatku untuk masuk lebih dalam. Makin kubenamkan penisku dalam-dalam. Tanganku meremas-remas payudaranya. Beberapa detik kemudian pantatnya diangkat dan jepitan kakinya makin erat sampai aku susah bernafas.

“Aaahh..”, dia berteriak dan tubuhnya menegang.

Rupanya dia sedang mengalami orgasme. Penisku terasa basah oleh cairan vaginanya. Tapi, tatap saja tidak kulepas penisku dari jepitan vaginanya.

“Kamu hebat Mas”, ujarnya di sela-sela desah nafasnya.

Kucium bibirnya dan segera kuangkat kedua pahanya tinggi-tinggi sampai ke dadanya. Dengan bernafsu kugenjot lagi vaginanya.

“Aih.., istirahat dulu dong Mas..”, pekiknya pelan sambil tersenyum.

Segera kusumpal bibirnya dengan mulutku dan makin kupercepat gerakan penisku memasuki liang vaginanya. Gelinjangnya semakin liar. Sekitar 5 menit kemudian, dia mengerang lagi. Aku pun sudah tidak tahan.

“Di dalam saja Mas”, bisiknya mesra. Kupercepat gerakan penisku di dalam vaginanya dan..,
“Crot.., crot..”, kubanjiri vaginanya dengan sperma kentalku. Kami berpelukan erat sambil melakukan french kissing.

Ati meletakkan kepalanya ke dadaku sambil mengelus-elus penisku.

“Hebat ya punyamu Mas, aku udah puas banget”, ujarnya dengan senyum manis.

Karena dielus-elus, penisku pun bangun lagi. Ati ternyata paham dan langsung mengulum penisku di mulutnya. Hebat deh, nggak kena gigi! Tangan kanannya mengocok penisku, sementara mulutnya dengan rakus menjilati kepala penisku. Wow, nikmat sekali rasanya, serasa aku terbang di langit ketujuh.

Tak sabar, aku segera duduk dan dia segera mengangkang. Kami pun bercinta lagi dengan bersemangat. Dengan bergelora, dia memompa penisku naik turun. Di depan mataku, payudara indahnya bergerak naik turun dan segera saja kulahap keduanya. Dia makin gila, dan kedua tangannya diangkat di kepala.

“Bless.., bless.., bles..”, penisku semakin cepat dipompanya.
“Barengan yuk”, pintanya.

Akhirnya, sambil memeluk tubuhku erat-erat, dia menjambak rambutku dengan mata terpejam erat. Kali ini aku tidak mau menahan-nahannya lagi, dan segera saja kusemburkan spermaku sekali lagi. Tubuh Ati melengkung ke belakang manahan kenikmatan yang tiada tara. Beberapa detik kami serasa di awang-awang. Peluh membasahi tubuh kami berdua. Sejak saat itu, kami selalu mengulangi persetubuhan yang indah itu, baik di tempat kosku, di rumah Ati ataupun di hotel yang kami sewa.Prediksi Togel Online

BY    Naga303  



 
Pria Wanita © 2015 | All Rights Reserved