Friday, January 29, 2016

untuk mendapatkan nilai

Cerita Sex Untuk Mengejar Nilai

Togel Hari Ini - Walau aku punya pacar tapi aku belum pernah berciuman, oral sex, atau sampai berhubungan intim akupun gak pernah dengan nya.
Sejak aku sekolah setiap hari kamis, ada seorang guru yang lumayan tampan dan memilki bibir seksi, semakin lama aku melihat bapak itu semakin aku tertarik dan ingin rasa nya aku jadi pacar guru ku itu, Guru ku walau masih lajang tapi dia sudah bertunangan, saat aku masuk belajar dengan bapak guru ku itu ingin sekali aku mengucap kata-kata “ilove you”.

Tapi sayang nya itu tidak mungkin terjadi. Hampir setiap malam aku mimpi bercinta dengan guru ku itu, Rasa nya pingin sekali aku bercinta yang sesungguh nya dengan guru ku itu. Hari – hari rasa itu semakin menusuk hatiku yang penuh dengan cinta. Gak kebayang betapa Nikmat nya mencium bibir guruku, apalagi sampai tidur dengan nya.

Suatu ketika sampailah di ujian semester dan pada akhirnya Nilai ku mendapat remedial dengan bapak itu, aku berfikir kenapa guru ku yang ku cintai tega memberikan nilai remedial padaku…???












Mungkin dia gak tau betapa aku mencintai dan menyukai nya…

He…he…. Mana tau ya sementara aku belum mengungkapkan nya.

Setiap aku ingin meminta remedial bapak itu selalu menolak ku… kata nya…. “Apa gak dengar apa yang saya katakan, kan sudah tidak ada lagi remedial”.

Walau kelihatan kejam, tapi rasa cintaku tidak pernah pudar….

Sikap dan latar belakang bapak itu ku selidiki, ternyata dia lelaki tergolong memiliki Seks yang kuat dan sangat ingin melakukan nya, walau dia adalah seorang guru.

Baca Juga : Activision Akhirnya Rilis Trailer Perdana untuk Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutants in Manhattan!

Hingga suatu hari terfikir oleh ku apa ku tembak aja ya bapak itu??? dan ku ajak tidur aja???? Gimana kalau bapak itu marah ya???? Ah… masa bodoh ku coba ajalah, demi nilai dan demi cinta ku.

Walau dia seorang guru kalau sudah melihat bentuk tubuh ku telanjang bulat pasti dia pengen nerkam juga… He…he….

Tapi juga terfikir olehku, jika bapak itu mau tidur dengan ku dan memuaskan seks nya, apa dia mau jadi pacarku dan akan menikahi ku… karena dia kan sudah bertunagan????

Dan gimana kalau dia menolak meniduriku sementara aku tidak mau munafik karena memang bener-bener kepengen tidur dan melakukan seks dengan guruku???

Selama 3 Malam aku membayangi dia, dan berfikir: “Akan kah aku harus mengorbankan Perawan ku demi cintaku dan demi Nilaiku….???”

Aku cari solusi terbaik dengan membaca berbagai buku seks. Ternyata ada buku yang menceritakan kisah yang sama seperti yang ku alami ini. Tenyata walau seorang wanita sudah tidak perawan lagi, keperawanan itu gak akan nampak atau kelihatan lagi selama 2 tahun tidak melakukan hubungan intim.

Karena selama 2 tahun vagina wanita akan kembali rapat seperti perawan lagi. Di kisah itu juga di bilang Setelah vagina sudah rapat kembali kemungkinan akan mengeluarkan darah lagi walau cuma sedikit dan akan merasakan sakit juga.

Selain itu juga diberikan Tips bagaimana menutupi ketidakperawanan kepada pacar atau suami kita kelak…. Tips inti sangat baik sekali untuk kita seorang wanita,

Intinya dikisahkan dalam buku itu, ketidakperawanan bisa ditutupi selama kedua nya masih merahasiakan nya.

Dan pada akhir nya aku memberanikan diri untuk menghampiri guruku itu. Suatu hari guruku itu duduk sendiri di ruangan Laboratorium, dan langsung saja ku hampiri dengan memberanikan diri.
aku menyapa : ” Assalamualaikum Pak…..???

Guruku : ” Wslm…”

Aku : lagi paen pak….????

Guruku : “gak ada, lagi duduk aja”

Aku : ” Pak Tari mau remedial pak???”

Guruku: ” Gak ada lagi remedial”

lalu ku dekati bapak itu, ku berkata ” Pak, Tari boleh ngomong sesuatu…???? (Dengan merayu guruku agar dia gak marah yang sudah ku siapkan sebelum nya).

Guru ku: “mau ngomong apa…????”

Aku : ” Tapi bapak janji jangan marah, jangan bilang-bilang ke siapapun, dan bapak sumpah dulu..??/”
Guruku : “maksud nya apa…??? (sedikit nada keras)”

Aku : “Bapak janji aja pak???”

Guruku : “Oke”

Aku : ” Pak… Sebetul nya Tari sayang dan suka ma bapak, tiap malam Tari mimpi bapak terus…???
Guruku : “Maksud kamu apa sich…???” (guru ku tetap bertanya-tanya)

Aku: ” “Bapak gak ngerti ya…??? Kalau gak ngerti biar Tari kasih tau ya pak???, tapi bapak kan uda janji gak marah???”

guru ku : ” Iya… saya gak marah”

Pelan-pelan tangan ku memegang tangan bapak itu, lalu sambil ku cium pipi guruku dan sambil berbisik di telinga nya :

“Tari sayang baget ma bapak, Tari tau siapa Tari pak, tapi gak salahkan kalau Tari mencintai bapak…???
Guruku menjawab : ” Tar… dengar bapak ya…??? Saya hargai kejujuran dan keberanian mu, tapi Usia kamu masih muda

dan tidak mungkin saya menjalin hubungan dengan kamu, apalagi saya guru kamu… Dan saya juga uda tunangan.”

Aku : “Tari tau pak, Tari tau itu pak, Tari tau bapak uda tunangan dan Tari siswa bapak.

Tapi Tari ingin banget bisa dekat ma bapak, bisa bermanja dengan bapak. Tari sayang baget pak ma bapak, Tari tau gak mungkin Tari bisa memilki bapak dan hati bapak.

Tapi bukan berarti apa tidak boleh Tari minta tubuh dan hanya miliki tubuh bapak aja????” (dengan keberanian ku ucap dan ku rayu bapak itu supaya mau tidurin aku dan ngajak berhubungan Seks)
Guruku : “Saya makin gak ngerti maksud kamu apa Tari….???”

Baca Juga : memek bersih dan mulus

Dalam hati aku berkata : “Dasar bodoh bapak ini… He…he…. gak ngerti apa pura-pura gak ngerti, Pa memang harus langsung aja ku katakan….”

Aku : “Begini loh pak… Tiap malam Tari mimpi basah… (sambil aku tersenyum). Tari dan bapak saling bercinta dikamar, saling bercumbu, saling ehhhmmm…eeheemmm… pak…????”

Guruku : ” Ehemmmm….ehemmmm…hmmmm,,, Itu apa Tar…????””

Dalam hatiku aku batin lagi : ” Memang bodohlah bapak ini…. uda kayak gitu juga masih pura-pura gak tau….”

Aku : ” iya pak, maksud nya bapak dan Tari tidur satu kamar, terus penuh cinta bapak berbaring diatas Tari…. bapak cumbu Tari, bapak cumbu leher Tari, sambil

bapak remas-remas nenen Tari, terus bapak emut-emut nenen Tari pak…. terus bibir bapak demi tahap turun ke perut sampailah bibir bapak di kemaluan Tari.

Bapak emut-emut kemaluan Tari, bapak cium, bpak mainkan dan jilat-jilat dengan lidah bapak, rasa nya pak enak banget pak, nikmat… AAAhhhhhhh…..”

” Kemudian aku melirik kebagian kemaluan guruku dan berkata lagi: “Tari pengen pak melakukan nya dengan bapak sekarang seperti dimimpi Tari…???”

Tenyata keamaluan guruku bergerak-gerak dan agak mengeras, mungkin mendengarkan cerita mimpiku, ayoo… kena dech guruku,

dan ternyata memang benar apa yang diceritakan dalam buku yang ku baca itu, kalau tipe seperti guruku ini ternyata kuat seks dan pantang di pancing.

He…he…..

Guruku : ” Gila… kamu… Nekad x kamu bicara begitu”

Aku : “Pak demi cinta apapun Tari lakukan, Tari cinta dan sayang banget ma bapak, Kalau bapak gak percaya pak, silahkan bapak ambil sekarang juga perawan Tari pak,

Tari Rela pak berikan untuk bapak, Tari ikhlas”

Guruku menjawab dengan lembut sekali : “Gak Tar, jangan, bapak takut, bapak gak mau, bapak gak bisa, perawan itu adalah harta wanita yang paling berharga, itu harga diri kamu,

walau saya melakukan nya, bapak takut dosa, takut ketauan orang, dan pasti nya bapak gak bisa nikahi kamu…???”

Aku : “Tari juga takut Dosa pak, tapi Tari pengen x, habis ni Tari akan taubat pak, ini adalah bukti buat bapak, jangan sakiti Tari pak, jangan tolak pak.

Guruku juga masih menolak dan berkata : ” Gak Tar… gak….”

Dalam hati aku berkata : “susah juga ya ngerayu sibapak ini, aku tau bapak ini pasti uda gak tahan dan bernafsu, apa kau nekad aja buka baju ya… Pasti bapak ini masih takut kalau aku cerita ma orang-orang
atau orang lain, dan pasti takut kalau akau meminta pertanggung jawaban. Ah… tunggu apa lagi langsung ajalah, mumpung sepi dan uda nanggung, lagian penis sibapak pun, uda bergerak naik alias sudah tegang.

He…he,…..”

Aku :” Tari tau pasti bapak takut kan Tari cerita ma orang lain, takut Tari minta bapak tanggung jawabkan????, jangan takut pak, Tari sumpah dan janji gak akan

Cerita kepada siapapun, ini rahasia kita berdua pak, cuma kita berdua pak, dan Tari gak kan minta tanggung jawab kepada bapak, Tari janji pak.

Aku yakin pasti sibapak uda mau nih… kemudain bapak menjawab:

Bapak : ” bapak gak percaya sama kamu”.

Buseetttt, ternyata iya cuma karena sibapak kurang percaya makanya gak mau… Tenang… kali ini pasti sibapak kelepek-kelepek…. He…he…

Aku : “Bener pak, Tari janji gak kan menuntut bapak dan gak akn cerita kepada siapapun, klau sampai Tari cerita, Tari siap mati pak.

Lalu perlahan-lahan aku buka kancing seragam sekolah ku dan mengeluarkan nenen ku yang putih ini di hadapan sibapak, dengan lantam nya ku sentuh kemaluan si bapak….

Kemudian pun sibapak sudah gak dapat memendung lagi hasrat nya setelah melihat nenen ku. dan kemudian guruku berkata:

“Maafkan saya, saya sudah gak tahan dengan godaan mu, adik kecil saya sudah bangun dan berdiri tegak…jangan salahkan saya kalau saya khilaf, dan saya pegang janji kamu tadi”.

Aku menjawab : “Iya bapak sayang… Tari janji, bapak tenang aja, bawa Tari ke surga dunia bapak sayanggg…………”

Bapak menjawab lagi : “Baiklah… Asal kamu tidak cerita kepada siapapun dan tidak menuntut saya” Tolong kunci pintu itu, dan ini kunci nya.

Lalu aku menjawab : Iya bapak sayang, dan kemudian aku mengunci pintu. Lalu aku mendekati bapak dan dengan nafsu nya bapak memeluk aku, mencumbui bibir ku…

Kami bercumbu sampai lima menit dan bermain lidah sambil tangan sibapak mengelus-ngelus dan meremas-remas nenenku dengan lembutnya…

Ahhh….ah… ternyata bapak pintar sekali… dan sibapak memulai aksi tangan nya membuka semua kancing baju ku… dan kemudian bapak mengajak aku duduk diatas pangkuan nya.

Terus si bapak menghisap-hisap nenen ku, memainkan puting susu ku dengan lidah nya secara bergantian sampai sekitar 15 menit,

dan kemudian tangan bapak sambil menghisap nenen ku tangan nya mulailah tangan nya memasukan tangan nya ke ROK ku dan jari nya mulailah mengelus-ngelus kemaluanku.

Semakin lama rasa itu semakin nikmat dan enak sekali hampir sama dengan mimpiku. Perlahan-lahan kemaluanku mengeluarkan cairan dan membasahi CD ku.

Kemudian si bapak menyuruhku berbaring…

Setelah berbaring sibapak kembali mencumbui bibirku, telingaku dan leherku sambil tangan kiri nya meremas-remas nenenku dan tangan kanan nya memainkan jarinya di CD ku.

Aku terus mendesah kenikmatan, rasanya gak tahan, walau baru pertama kali aku melakukan seks tapi seperti dimipiku rasa nya.

kemudian sibapak guruku mulailah menjilati nenenku, memainkan kembali lidah nya di puting nenenku secara bergantian, nenen sebelah kiri ku di emut-emut dan nenenku sebelah kanan diremas-remas, begitu terus secara bergantian samapi kurang lebih 20 menit.

Kemudian mulailah sibapak membuka rok ku perlahan-lahan, lalu perlahan-lahan sibapak membuka si CD ku berwarna pink… habis sudah tubuhku tanpa sehelai benang…

Vaginaku yang indah dan masih ditumbuhi bulu-bulu kecil kemudian dicumbui nya, di jilat perlahan-lahan kurang lebih 15 menit… Semakin lama

aku pun mulai gak tahan lagi dan gak sabar ingin merasakan keperjakaan guruku dan tendangan rudal si Bapak guru ku itu yang sudah bagun dari tidur nya.

Aku pun berkata : Bapak sayang… Ahhh…..ahhhh… Nikmat kali pak, nikmat banget, masukin pak, jangan tunggu lama lagi, Tari uda gak tahan pak…

Kemudian si bapak mulailah mencopoti baju dan celana nya, kemudian sibapak menyuruhku yang membuka celana dalam nya sambil aku masih malu-malu karena baru pertama x nya aku melihat kemaluan pria yang asli nya.

Terbuka lah celana bapak dan ku lihat pemandangan indah, rudal sibapak ternyata besar baget, sambil aku berkata: “Apa masuk ini punya bapak ke tempat Tari…????

lalu bapak berkata: “Kita coba aja sayang….”””

Lalu bapak menyuruhku untuk gantian mengemut-ngemut dan memainkan lidahku di kemaluan nya, aku pun memulailah dengan aksi nya.

Sibapak mulailah merintah dan mendesah kenikmatan, semakin teganglah kemaluan sibapak…

Kemudian sibapak membaringkan aku, dan mulai lagi mengemut-ngemut payudara ku yang indah itu… He…he… (kelihatan nya sibapak menyukai payudaraku).

dan kemudian sibapak mencumbui aku dan berbisik ditelinga ku ” Sayang… apa kamu uda siap saya bawa ke syurga kita, saya kan membuat kamu seperti mimpimu…

kemudian aku menjawab: “Siap sayang… samil aku mendesah…
Ahhh…hhhmmm….ah…hhh….hhhmmmmmm….mmm… Enak banget sayang…. Seperti dimimpi.
Lalu si bapak kembali memcumbui bibir vaginaku… menjilati vagina ku perlahan-lahan yang sudah becek dan basah itu… ternyata siBapak pintar baget bercinta dikamar…

He..he… SiBapak koq mau ya menjilati vaginaku, kok gak jorok ya…??? padahal dia guruku… gak nyangka ternyata guru dan murid gak pandang jorok klau sudah bercinta.

Kelihatan nya sibapak meminum cairan vaginaku… Ha..ha…

Semakin lama-lama bener-bener aku uda gak tahan, langsung saja secara spontan kepala sibapak ku tarik ke atas dan aku berkata :

” tunggu apalagi sayang, cepat masukin… uda gak tahan sayang…, Tapi pelan-pelan ya sayang… Takut sakit”.

Kemudian sibapak mulailah memegang penis nya dan mengarahkan ke vaginaku… perlahan-lahan sibapak memasukan nya dan mencari lubang vaginaku yang sempit itu.

lalu aku berteriak kecil… Aduh ah… Sakit pak… Pelan-pelan ya..??? bapak menjawab: “Iya sayang, tahan ya…??”

lalu pelan-pelan, perlahan-lahan bapak mencoba nya lagi untuk memasukan, lalu… Blesssss…sss… Ahh… aku merintah dan merasa sakit sekali seperti ada yang memecahkan sesuatu daging… Sakit pak… sakit…

Masuklah semua penis bapak ke dalam vaginaku… Hilanglah sudah perawanku, tapi aku tidak takut… karena aku sudah punya cara untuk menyembunyikan nya.

Kemudian pun bapak melihatku kesakitan, dia pun mencium bibirku peelahan-lahan sambil pelan-pelan menggoyangkan pantat nya dan menggenjot penis nya kedalam vaginaku keluar masuk… lama-lama rasa sakit tadi berubah menjadi Rasa Nikmat yang tiada tara, Nikmat banget rasa nya, darah perawan yang keluarpun sudah bercampur dengan cairan putih kental, rasa nya sama seperti mimpi dan malah lebih nikmat dari pada yang ku mimpikan….

Terus sibapak menggoyang pantat nya sambil terkadang sekali-kali mencium bibirku dan menghisap nenenku.. Bergoyang dengan posisi aku dibawah dan sibapak diatas berlangsung kurang lebih 25 menit yang terus aku mendesah kenikmatan… dan gak lama kemudian aku merasa ada sesuatu yang akan keluar dari vaginaku…

Rasa itu pelan-pelan tersa melebihi kenikmatan dari yang sebelum nya,… dan semakin nikmat… dan akhir nya AAAhhhhhhh….h.hhhhhhhhhhhhhhhhhh…..

Ternyata itu yang dikatakan keluar sperma pada wanita (alias nembak)… Ahhhh…ahhhh,….. Nikmat tiada tarapun ku rasakan…. Gak ada yang melebihi nikmatnya

rasa ini, apalagi baru pertama kualami… Dan ternyata sperma sibapak belum keluar, sibapak memintaku duduk dipangkuan nya dan memasukan vaginaku ke penis nya… lalu kumasukan pelan-pelan…

Ternyata… ahhhh…hhh… masih nikmat banget tanpa belajar pun aku tahu kalau pantatku harus naik turun…dan nenenku pun diemut, dihisap dengan lembut dengan sibapak sambil aku menggoyangkan pinggulku… posisi ini berlangsung 15 menit, dan sperma bapak pun belum juga keluar,

sehingga aku meminta bapak untuk ganti posisi kembali aku dibawah aja dan sibapak diatas…

Dan kemudian pelan-pelan sibapak memasukan penis nya kedalam vaginaku… dan menggoyangkan pinggul dan pantatnya terus menerus… sambil kadang-kadang berbisik ditelinga ku

Nikmat x sayang… nikmat kali… dan aku pun menjawab: “Iya cinta, Tari juga nikmat”.

Dan gak lama kemudian akupun sepertinya hampir keluar sperma dua kali dan ternyata … aaahhhhhhhhhhhhhhhh…ahhh….hhhhhhhhh… Seperma ku keluar 2 x.

Dan gak lama kemudian sibapak mempercepat genjotan nya sambil mendesah di telingaku…. sambil berbisik Ahhhh…hhhh… hhh… bapak mau keluar,,…. Ahhhh…hhhh…

Lalu dengan cepat penis sibapak dicabut dari vaginaku dan diarahkan ke payudara ku… keluarlah cairan putih kental membasahi nenenku…

………….. Ahhh…hh… Kemudian bapak memelukku dan mencium ku… sambil berkata : “Nikmati baget sayang… bapak kok jadi sayang ma kamu, lalu aku menjawab… Iya pak,

Tari juga sayang ma bapak.

Lalu setelah kami tiduran melepas lelah sekitar 15 menit sambil cerita dan berjanji, kami mengelap cairan sperma tadi dan membersihkan keringat, lalu bergegas memakai pakaian kembali.

Kemudian siBapak menciumku dengan lembut dan penuh cinta.

Sibapak pun meminta kartu remedial ku dan mengisi nya dengan Nilai 7,90, padahal nilai segitu tidak cukup, tapi gak mungkin sibapak kasih nilai 9,00 karena aku pun mengerti kalau yang nama nya remedial nilai nya harus 7 ke atas dan di bawah 7,99.

Sibapak berkata: “Kamu nekad nya, kamu berani, saya tau kamu melalukan ini juga selain karena cinta ma saya pasti karena nilai kan???”

Aku menjawab sambil senyum: “Iya pak, tapi bener kok, Tari cinta dan sayang baget ma bapak, walau nanti Tari sadar gak bisa memilki bapak dan cinta bapak”.

Tapi bapak jangan takut, ini rahasia kita berdua pak. Yang penting Tari uda dapatkan perjaka bapak itu uda cukup buat Tari pak”.

hari-hari kami jalani seperti biasa hubungan antara murid dan guru kalau lagi belajar dan diluar, kalau kami berdua sedang kangen dan rindu, kami ketemuan dan bercinta di tempat tersebut yaitu tempat
tersembunyi yang tidak tau oran-orang.

kami terus sering bertemu, apalagi kalau aku lagi ada tugas rumah, sibapak lah yang kasih tau aku dan ngajari aku, sambil setelah belajar, kami belajar bercinta kembali… Begitu seterus nya. kalau aku lagi kepengen ML aku sms sibapak pakai kode dan begitu juga sibapak kalau lagi kepengen juga smsan pakai Kode… he,,he,,

Hubungan kami aman dan terahasia tidak ada satu orang pun yang tau, kami merasa bahagia banget. Dan aku pun jadi pintar dalam bidang komputer karena sibapak, dan makin pintar,
apalagi bercinta juga uda pintar… he…he…

Gak sia-sia pengorbanan ku. malah aku jadi pintar diantara teman-temanku…

Kadang pengorbanan itu perlu begitu….. jangan takut kalau perawan itu diberikan kepada guru kita karena jasa guru kita tidak dapat terbalaskan, sehingga kuberikan untuk nya.

Dan setelah itu aku lulus dari sekolah itu dan mendapatkan bea siswa untuk kuliah, akupun kuliah, dan lama aku gak ketemu sibapak selama 3 tahun, akhir nya aku menikah dengan teman kuliahku.

Aku pun menikah sebelum lulus kuliah, ternyata selama 3 tahun vaginaku kembali rapat kembali, sempit seperti perawan, dan waktu setelah 2 tahun gak ML dengan si Bapak, aku coba sendiri maturbasi (onani) sendiri karena kepengen dan mencoba memasukan jariku sendiri, ternyata gak bisa dan sakit.

Lalu waktu aku menikah dengan suamiku dimalam pertamapun aku ML dengan suamiku tidak ketahuan karena aku menjerit kesakitan waktu rudal suami ku masuk ke dalam vaginaku.

dan keluar sedikit bintik merah bersama keluar nya cairan seperma ku. Dan sampai saat ini hidupku bahagia dengan suamiku dan dikaruniai seorang putra. Dan Rahasia bersama Guruku pun tidak terbongkar.

Pada suatu hari aku main ke sekolah ketemu guruku untuk silahturhami, dan kemudian ku cari sibapak guruku, ternyata dia masih ganteng dan bibir nya seksi,

Kami kembali mengulang cerita dulu. dan kemudian untuk ke sekian kali nya kami melakukan nya lagi di tempat yang sama, sibapak malah makin ganas dan makin pintar melakukan seks dengan ku, aku pun sampai lemas terkulai dibuat nya, dan dia pun memngeluarkan sperma nya didalam vaginaku sambil berkata…

“Sayang.. bapak titip anak yadi perut kamu, kalau anak bapak jadi, rawat dia dan jaga dia” padahal dulu waktu kami ML sibapak tidak pernah mengeluarkan sperma didalam vaginaku.

Ada sekitar 8 kali aku kesekolah karena alasan tugas atau bisnis dengan sibapak, dan 8 kali juga aku ML dengan si bapak dan sibapak mengeluarkan sperma nya di dalam vaginaku. Dan itu terakhir kami bertemu. pada akhir nya aku hamil lagi dan sampai saat ini Aku pun masih hidup bahagia dengan suami ku dan anak-anak ku.

Sekianlah cerita Cinta dan Seks bersama Guruku tercinta.

Jika kamu ingin belajar dan mencoba silahkan… Anda semua tidak perlu takut karena perawan anda sudah hilang…

Karena setelah 2 tahun tidak berhubungan intim, vagina anda yakin dan pasti kembali rapat seperti semula.

Asal syarat nya berani dan rahasia..

Cerita ini untuk wanita yang sudah kepengen sekali bercinta dan ML dengan pacar atau memilki cinta dengar Guru nya atau Dosen nya.

Karena dengan begitu nilai anda pun semakin bagus, anda juga semakin pintar.

Terkadang Guru kita adalah segala nya, tidak sanggup kita untuk membalas jasa nya. inilah cara terbaik.
Kalau anda yakin silahkan anda ikutin saya, tapi kalau anda Ragu janganlah anda lakukan…

Kisah Ini khusus untuk orang dewasa dan yang ingin tau tentang Seks… hanya sebagai bahan pelajaran… Bukan sebagai pelecehan…Prediksi Togel Online

Jadi tanggapinlah dengan sisi positif nya, karena mungkin itu yang harus anda lakukan


BY    Naga303   



memek bersih dan mulus



cwe cantik telanjang



Tuesday, January 26, 2016

Jilbab Pamer Toket



foto - foto bugil anak smk



Selingkuh Dengan Sahabat ku






Togel Hari Ini - Umurku 26 tahun dan sudah lulus dari sebuah universitas terkenal di Yogyakarta. Selama kuliah aku punya teman kuliah yang bernama Maya. Maya adalah teman dekatku, dia berasal dari Medan. Kami seumur, tinggi kami hampir sama, bahkan potongan rambut kami sama, hanya Maya pakai kacamata sedangkan aku tidak.

Kadang-kadang teman-teman menyebut kami sebagai saudara kembar. Kami juga lulus pada saat yang bersamaan. Satu-satunya yang berbeda dari kami ialah selama setahun kuliah terakhir, Maya sudah bertunangan dengan Ari, seorang kakak kelasku sedangkan aku masih berpacaran dengan Andy, juga kakak kelasku.

Salah satu persamaan lainnya ialah bahwa saat lulus itu kami sama-sama sudah tidak perawan lagi. Kami saling terbuka dalam hal ini, artinya kami saling bercerita mulai dari hal-hal yang mendalam misalnya tentang perasaan, kegelisahan dan hal-hal lain tentang kami dan pacar-pacar kami.

Atau terkadang tentang hal-hal yang nakal misalnya bagian-bagian erotis atau ukuran vital dari pacar-pacar kami, sehingga darinya aku tahu bahwa milik Ari lebih panjang 3 cm dibandingkan milik Andy.






Dengan lugas kadang-kadang Maya bercerita bahwa dia tidak pernah merasakan seluruh panjang batang milik Ari, diceritakannya pula bahwa Ari tidak pernah bisa lebih lama dari 3 menit setiap kali berhubungan badan dengannya. Meski begitu dia selalu merasa puas.
Kadang-kadang aku merasa iri juga dengan anugrah yang didapat Maya. Meskipun sebenarnya 15 cm milik Andy pun sudah cukup panjang, tapi membayangkan 18 cm milik Ari terkadang cukup membuatku gundah.

Belum lagi aku mengingat-ingat tak pernah Andy sanggup bertahan lebih lama dari hitungan menit, mungkin karena aku dan Andy selalu melakukan pemanasannya lama dan menggebu-gebu (kadang-kadang malah aku atau Andy sudah lebih dulu orgasme pada tahap ini), jadi ketika saat penetrasi sudah tinggal keluarnya saja.

Meskipun kadang-kadang cukup memuaskan tetapi rasanya masih saja ada yang kurang. Belum lagi secara fisik, Ari lebih baik dari Andy dari penilaian obyektifku. Semua perasaan itu tersimpan di diriku sekian lama selama aku masih sering berhubungan dengan Maya, yang artinya juga sering bertemu dengan Ari.

Tepat sebulan setelah lulus, Maya menikah dengan Ari. Lalu mereka berdua pindah ke Medan, sedangkan aku sendiri bekerja di sebuah perusahaan multinasional di Yogyakarta. Beberapa lama kami sering berkirim kabar baik lewat email maupun telepon.

Maya sering menuliskan apa saja yang sudah dilakukannya dalam kehidupan suami istrinya. Diceritakannya betapa sering mereka berdua berhubungan intim, sebulan pertama jika dirata-rata bisa lebih dari 1 kali sehari.

Dengan nada cekikikan sering juga diceritakannya bahwa memang milik Ari terlalu panjang untuk kedalamannya, bahwa semakin lama Ari semakin tahan lama dalam melakukannya yang oleh karenanya mereka sering terlambat bangun pagi karena semalaman melakukannya sampai dini hari. Juga dengan nada menggoda, diceritakannya betapa hangat semprotan sperma di dalam liang kemaluan.

Cerita yang terakhir ini sungguh merangsangku, karena meskipun telah melakukannya, aku belum pernah merasakan hal itu. Selalu Andy mengeluarkan spermanya di luar atau dia memakai kondom. Di perut atau paha memang sering kurasakan hangatnya cairan itu, tetapi di dalam liang kemaluan memang belum.

Singkat kata semakin banyak yang diceritakannya semakin membuatku ingin segera menikah. Masalahnya Andy masih ingin menyelesaikan studi S2-nya yang mungkin kurang dari setahun lagi selesai.

Beberapa bulan kemudian Maya mengabarkan bahwa dia sudah hamil sekian bulan. Semakin bertambah umur kandungannya semakin sedikit cerita-cerita erotisnya. Ketika kandungan sudah beranjak lebih dari 7 bulan, dia bercerita bahwa mereka sudah tidak pernah berhubungan seks lagi.

Kadang-kadang dia bercerita bahwa sesekali dia me-masturbasi-kan Ari, karena meskipun secara klinis mereka masih boleh berhubungan seks tapi mereka khawatir. Jadi Ari terpaksa berpuasa. Sekian bulan kemudian lahirlah putra pertamanya, Maya mengabarkan kepadaku berita gembira itu.

Kebetulan sekali perusahaanku mempunyai kebijaksanaan adanya liburan akhir tahun selama dua minggu lebih. Sehingga aku memutuskan untuk pergi ke Medan untuk menjenguknya. Andy terpaksa tidak bisa ikut karena dia sedang hangat-hangatnya menyelesaikan tesisnya.

Jadilah aku pergi sendirian ke Medan dan segera naik taksi menuju rumahnya. Rumah Maya adalah sebuah rumah yang besar untuk ukuran sebuah keluarga kecil. Rumah itu adalah hadiah dari orang tua Maya yang memang kaya raya.

Letaknya agak keluar kota dan berada di dekat area persawahan dengan masih beberapa rumah saja yang ada di sekitarnya. Ketika aku datang, di rumahnya penuh dengan keluarga-keluarganya yang berdatangan menjenguknya. Ari sedang menyalami semua orang ketika aku datang.

“Ratna, apa kabar? Sudah ditunggu-tunggu tuh!” dia memelukku dengan hangat.

Kemudian dia mengenalkanku kepada keluarga-keluarga yang datang. Aku pun menyalami mereka satu persatu. Mereka ramah-ramah sekali. Ari bercerita bahwa aku adalah saudara kembarnya Maya selama kuliah. Keluarganya saling tersenyum dan berkomentar sana sini.

Sekian saat berbasa basi, Ari segera mengantarku masuk rumah dan langsung menuju kamar Maya. Tampak Maya lebih gemuk dan di sampingnya tampak bayi lucu itu.

“Maya sayang, apa kabar?” aku mencium keningnya dan memeluknya hangat.

“Sudah siap-siap begituan lagi ya?” aku berbisik di telinganya yang dijawabnya dengan cubitan kecil di lenganku.

“Sstt.. harus disempitin dulu nih!” dia menjawab dengan berbisik pula sambil menggerakkan bola matanya ke bawah, aku tertawa.

Baca Juga : Aku Korban Birahi Tetangga ku

Singkat kata, hari itu kami isi dengan berbasa-basi dengan keluarganya. Aku akhirnya menginap di rumahnya itu karena semua keluarga menyarankan begitu. Maya dan Ari pun tak keberatan. Aku diberi kamar yang besar di ujung ruangan tengahnya.

Rumahnya mempunyai 6 kamar besar dengan kamar mandi sendiri dan baru satu saja yang telah diisi olehnya dan Ari. Hari itu sampai malam kami isi dengan mengobrol di kamarnya menemani sang bayi yang baru saja tidur. Sementara Ari menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai dosen di ruang kerjanya.

Akhirnya aku menyarankannya istirahat.

“Sudah kamu istirahat dulu deh!”

“He eh deh, lelah sekali hari ini aku! Kamu masih suka melek sampai malam?”

“Iya nih!”

“Itu ada banyak film di rak! Masih baru lho!”

“Oke deh! Sekali lagi selamat ya!” kucium keningnya.
Aku keluar kamar dan menutupnya perlahan. Ari bercelana pendek dan berkaos oblong baru saja keluar dari ruang kerjanya.

“Mau tidur?”

“Sebenarnya aku sudah lelah, tapi mataku tidak bisa terpejam sebelum jam 2 malam nih! Katanya punya banyak film?”

“Itu di rak, buka aja!”

“Oke deh!”
Ari masuk kamar Maya. Kupilih satu film, judulnya aku lupa, lalu kuputar. Beberapa saat kemudian Ari keluar kamar dan tersenyum.

“Masih dengan kebiasaan lama? Melek sampai malam!”

“He eh nih!”

“Gimana kabarnya Andy?”

“Dua bulan lagi selesai tesisnya! Terus kami mau menikah, kalian datang ya!”

“Oh pasti! Mau minum, aku buatin apa?”

“Apa aja deh!”
Sebentar kemudian Ari keluar dengan dua botol soft drink di tangannya.

“Pembantu pada kelelahan nih! Jadi ini saja ya!”

“Makasih!” aku ambil satu dan meminumnya langsung, rasanya segar sekali.

“Kalo ada perlu aku lagi ngerjain proyek nih di ruang kerja”, ketika Ari beranjak sekilas aku melihat tatapan yang belum pernah kulihat darinya, sekilas saja.

“Oke, makasih!”

Tak berapa lama aku melihat film itu, mataku ternyata tidak seperti biasa, tiba-tiba terasa berat sekali. Aku segera matikan player itu, berjalan ke depan ke ruang kerja Ari.

“Ari, aku tidur dulu deh! sudah kumatiin semua!”

“Oke deh, istirahat dulu ya!”
Aku segera masuk kamar, menutup pintu, segera ganti baju dengan kaos tanpa bra dan celana pendek saja dan langsung ambruk di atas ranjang.

Aku masih sempat mematikan lampu dan menggantinya dengan lampu tidur yang remang-remang. Aku langsung terlelap, saat itu mungkin sekitar pukul satu dinihari.

Tak terasa berapa lama aku tidur, ketika aku merasakan sesuatu menindihku. Aku terbangun dan masih belum sadar ada apa, ketika seseorang menindihku dengan kuat. Nafasnya terasa hangat memburu di wajahku.

Ketika sepenuhnya sadar aku tahu bahwa Ari sedang di atas tubuhku dan sedang menggeranyangiku dengan ganas, mengelus-elus pahaku dan mencoba mencium bibirku. Beberapa lama aku tidak tahu harus bagaimana. Jika aku berteriak, aku kasihan pada Maya, jika sampai dia tahu. Selain itu sosok Ari telah kukenal dekat sehingga aku tak perlu menjerit untuk membuatnya tidak melakukan itu.

“Ar, kamu apa-apaan?” kataku sambil mencoba mendorongnya dari tubuhku.

“Bantulah aku Rat! Telah lama sekali!” sambil berkata begitu dia terus menggeranyangi tubuhku.
Tangannya mendarat dengan mantap di atas payudaraku dan meremas-remasnya. Jika saja aku tadi masih memakai BH-ku mungkin rasanya akan lain.

Tapi kali itu hanya kain kaos yang tipis saja yang memisahkannya dengan tangannya. Selain itu samar-samar kurasakan sesuatu yang mengeras menimpa pahaku. Aku tidak asing lagi dengan benda itu. batang kemaluannya telah tegang penuh.

”Ari..!” dia mencoba menciumku. Entah antara ingin mengatakan sesuatu atau ingin menghindar, aku malah menempatkan bibirku tepat di bibirnya. Yang terjadi kemudian aku malah membalas lumatannya yang ganas sekali. Beberapa lama itu dilakukannya, cukup untuk membuat puting susuku mengeras, yang kuyakin dirasakannya di dadanya.

“Kalo Maya tahu gimana dong?”

“Ayolah sebentar saja tak akan membuatnya tahu!” bisik Ari.

Entah untuk mencari pembenaran atas keinginan terpendamku atau mencoba untuk terlihat tidak terlalu permisif akhirnya yang keluar dari mulutku adalah, “Ar.. aku akan melakukannya untuk Maya!”
Seperti bendungan jebol, Ari langsung kembali melumatku dengan ganas.

Aku pun tampaknya memang telah terhanyut oleh perbuatannya, sehingga langsung membalas lumatan bibirnya. Tampaknya dalam hal beginian Andy lebih jagoan, dia bisa membuatku basah kuyup hanya dengan ciumannya. Sedangkan Ari tampak tersengat ketika aku langsung membalas lumatan bibirnya dengan ganas.

Beberapa lama kami melakukan lumatan-lumatan itu, kemudian Ari bangkit dari atas tubuhku dan berlutut di antara pahaku. Dia kemudian menarik kaosku ke atas tanpa melepasnya dari tubuhku sehingga payudaraku terbuka, terasa dingin oleh AC.

Beberapa saat kemudian aku merasakan jemarinya kembali meremas-remasnya perlahan, bukan itu saja kemudian aku merasakan bibirnya mendarat dengan mulus memilin-milin puting susuku yang kurasakan semakin mengeras.

Tapi sebenarnya sebagian kecil tubuhku masih menolak perbuatannya itu, mengingat kedekatanku dengan Maya. Meski begitu sebagian besar lainnya tak bisa menolak rangsangan-rangsangan itu.

Beberapa saat Ari bermain-main dengan puting dan gundukan payudaraku. Kemudian dia bangkit dan menarik lepas celana pendek dan celana dalamku. Dengan segera aku merasakan tangannya membuka kedua pahaku dan sebentar kemudian kurasakan jemarinya menyapu permukaan liang kemaluanku.

 Ujung-ujung jemarinya mengelus-elus klitorisku dengan cepat, cukup cepat untuk membuat rangsangan bagiku. Walau begitu tetap saja gelitikannya semakin merangsangku.

Tak berapa lama dia kembali berhenti. Sekali lagi dalam hal pemanasan ini Andy masih lebih baik dibandingkan Ari. Dalam keremangan, aku melihatnya berdiri dan menarik celana pendek dan kaos oblongnya sehingga Ari akhirnya telanjang bulat.

Baca Juga : Bersiaplah Untuk Event WOG 2016 di Akhir Bulan Januari ini!

Justru di sinilah nafsuku langsung naik dengan sangat cepat demi menyaksikan tubuhnya di dalam keremangan lampu tidur di kamar itu. Sesuatu di tengah tubuhnya langsung membakarku, batang kemaluan yang sedang tegang dan tampak sedikit melengkung ke atas.

Bentuknya yang gemuk, panjang dan berkepala bonggol itu langsung menggelitikkan rasa terangsang yang amat sangat mengalir dari mata dengan cepat langsung menggetarkan selangkanganku.

Aku segera saja merasa gelisah dan tak sabar.

“Ar.. Ke sini deh!”

Dengan bertelanjang bulat, Ari berjalan mendekat kepadaku dan naik ranjang, langsung berlutut di samping tubuhku, batang kemaluannya yang tegak itu tampak jauh lebih besar jika dilihat dari baliknya.

“Ada apa Rat?”

“Kadang-kadang aku punya impian yang bahkan Maya pun tak tahu apa itu?”

“Apa coba?”

“Jangan diketawain ya. Maya sering bercerita tentang ini! Dan kadang-kadang timbul keinginan untuk sekedar memandangnya”, sambil berkata begitu kuraih batang kemaluannya itu dan kugenggam erat batang dan sebagian kepalanya sehingga seperti kalau sedang memegang persneling mobil.

Ari tampak sedikit gugup ketika genggamanku mendarat mulus di batang kemaluannya tanpa diduga-duga olehnya. Tubuhnya seperti terdorong ke belakang sedikit sehingga semakin mengangkat posisi batang kemaluannya dari posisi berlututnya. Beberapa saat aku merasakan kerasnya batang kemaluannya itu.

Pantas sekali kalau Maya begitu membangga-banggakannya. Dan emang selisih tiga centi terasa sekali secara visual.

“Nih sudah, kamu boleh apain aja deh! Oh ya Maya sudah cerita apa saja ke kamu?”

“Banyak pokoknya!”

“Kalo sama punya Andy?”

“No comment deh!” nada bicaraku agak mendesah.

Ari tersenyum dan bangkit dari sampingku terus membuka pahaku dan mulai mengambil posisi. Ketika bangkit aku melihat pinggulnya seperti bertangkai oleh cuatan batang kemaluannya itu. Dia memandangku sebentar, kubalas dengan pandangan yang sama.

“Pelan-pelan ya Ar!”

“Lho, sudah pernah khan?”

“Iya, tapi..”

“Tidak segini ya?” Dia kembali tersenyum.
Aku cuma tersenyum kecut demi ketahuan kalau punya Andy tidak sebesar punyanya. Perlahan-lahan Ari mengangkat kedua pahaku dan menyusupkan lututnya yang tertekuk di bawahnya sehingga ketika dia meletakkan pahaku kembali keduanya menumpang di atas paha atasnya yang penuh rambut.

Dengan posisi seperti itu selangkangannya langsung berhadapan dengan selangkanganku yang agak mendongak ke atas karena posisi pahaku. Aku hanya bisa menunggu seperti apakah rasanya.

Aku merasakan perlahan-lahan Ari membuka sekumpulan rambut kemaluanku yang rimbun di bawah sana dan beberapa saat kemudian sesuatu yang tumpul menggesek-gesek daging di antara sekumpulan itu dengan gerakan ke atas dan ke bawah menyapu seluruh permukaannya, dari klitoris sampai ke lubang kemaluanku. Rasa terangsangku segera memuncak kembali merasakan sensasi baru itu.
“Ayolah Ar, keburu bangun!”

“Ini baru jam 3.15″

“Iya siapa tahu?”

Perlahan-lahan aku merasakan gesekan kepala batang kemaluannya tadi berhenti di area dekat lubangku tepat pada posisi membuka bibir-bibir labiaku sehingga langsung berhadapan dengan lubang di bawahnya itu.

Sesaat kemudian sesuatu yang besar dan tumpul serta hangat menyodoknya perlahan-lahan. Tanpa hambatan yang terlalu kuat, kepalanya langsung masuk diikuti batangnya perlahan-lahan. Aku segera merasakan nikmat akibat gesekan urat-uratnya itu di dinding lubang kemaluanku.

Sampai tahap ini sebenarnya rasanya tidak beda jauh dari punya Andy, walaupun tidak sepanjang punya Ari ini tapi cukup gemuk. Tapi semakin lama tubuhku segera bereaksi lain ketika batang itu mulai masuk semakin dalam.

Dan ketika semuanya masuk ke dalam, aku segera merasakan rasa nikmat yang amat sangat ketika ujung kepala batangnya itu mentok di dinding bagian dalam liang kemaluanku. Aku segera mencari lengannya dan mencengkeramnya erat.

Ari berhenti sesaat dan menarik nafas panjang sekali.

“Rat.. Ini yang kucari!” Ari berbisik perlahan sekali tapi cukup terdengar olehku. Kutahu apa yang dimaksudnya. Sesuatu yang sanggup menelan semua panjang batangnya itu. Ari tidak segera bergerak tapi seperti menggeliat dalam tancapan penuh batang kemaluannya ke dalam liang kemaluanku itu.

Tampaknya reaksi dari bagian yang belum pernah tertelan itu sangat mempengaruhi dirinya. Dia bahkan belum bergerak sampai sekian puluh detik ke depan, wajahnya tertunduk, kedua tangannya mencengkeram pinggulku, meraih-raih pantatku dan meremas-remasnya dengan ganas cenderung kasar.

Dengan sedikit nakal, aku mencoba mengejan, mengkontraksikan otot-otot di sekeliling selangkanganku. Walaupun terasa penuh oleh masuknya batang kemaluannya itu aku mulai bisa melakukan kontraksi itu dengan teratur.

Tak terlihat tapi efeknya luar biasa. Aku merasakan kedua tangannya dengan liar memutar-mutar, meremas dan mencengkeram bongkahan pantatku, pastinya karena reaksi dari apa yang kulakukan pada batangnya itu.

Dia segera ambruk di atas tubuhku dan segera mengambil posisi menggenjot, kedua tangannya diletakkan di antara dadaku, salah satunya menyangkutkan paha kananku sehingga mengangkat selangkanganku ke atas sedangkan paha kiriku otomatis terangkat sendiri.

Paha kanannya masih tertekuk sedangkan kaki kirinya diluruskannya ke bawah sehingga mempertegas sudut tusukan batang kemaluannya di liang kemaluanku.

Dia mulai mencabut batang kemaluannya yang beberapa lama tadi masih tertancap penuh di dalam tubuhku dan belum sampai tiga perempat panjang batangnya keluar, dia langsung menghujamkannya dengan kuat ke bawah sehingga menekan kuat area ujung rahimku.

Kemudian ditariknya lagi dan ditusukkannya kembali. Mulailah terasa beda pengaruh panjangnya terhadap kenikmatan yang kurasakan. Hal ini mungkin dikarenakan bidang gesekan satu arahnya yang panjang dan lebih lama sehingga mengalirkan kenikmatan yang lebih kuat pula.

“Arr..! Jangan kuat-kuat..!” tapi sebenarnya aku sangat menikmatinya. Ari tampaknya tak peduli, dia terus saja bergerak-gerak dengan kuat dan semakin cepat. “Oh.. Rat.. Ratna!” dia terus menggenjot dan tak terasa begitu cepat 5 menit yang pertama terlewati dan dia masih tangguh saja memompa liang kemaluanku.

Benar kata Maya. Pagi itu tak ada seorang pun yang bangun dan terjaga, tapi kami berdua malah sedang mencoba mendaki dengan alasan yang berbeda. Kalau Ari karena tak tahan menunggu Maya berfungsi kembali sedangkan aku karena ingin saja.

Sekitar sekian saat setelah 5 menitnya yang ketiga, aku jebol. Gesekan urat-urat batang kemaluannya itu meledakkan tubuhku dengan kuat sehingga membuatku menjepitkan pahaku ke tubuhnya. Bukan itu saja senam yang teratur yang aku ikuti ternyata berguna pada saat itu.

Tepat pada puncaknya kutahan kontraksi di liang kemaluanku dan sekuat tenaga kupertahankan agar tidak segera meledak. Sesaat aku merasakan aliran arus balik di tubuhku tapi tidak lama jebol juga sehingga dibawah genjotan cepatnya aku merasakan tiba-tiba seperti melayang di angkasa luas tanpa batas. Tubuhku kaku, kejang, nafasku memburu dan keluar tertahan-tahan bersamaan dengan keluarnya bunyi-bunyian yang tidak jelas nadanya dari bibirku.

“Ohh.. eehh.. hmm.. Ar.. yang kuat!” Mungkin gabungan antara suara dari bibirku dan mungkin cengkeraman-cengkeraman kuat dari dinding-dinding liang kemaluanku, segera membuatnya bergerak cepat dan kuat sekali.

Aku tidak pernah merasakan kekuatan sekuat dan setahan itu dari Andy. Tubuhku kejang sampai dia menyelesaikan 5 menitnya yang keempat dan masih terus bergerak mantap. Sampai orgasmeku mereda aku merasakan gerakannya semakin cepat dan kuat dan belum sampai pertengahan 5 menitnya yang kelima, Ari pun jebol juga.

Posisi kami selama itu masih belum berubah, tapi ketika dia mau menyelesaikan genjotan-genjotan terakhirnya dia menggerakkan tubuhku ke kiri sehingga menggerakkan seluruh tubuhku miring ke kiri dan paha kananku tepat menumpang di atas dadanya sedangkan paha kiriku berada di antara kedua pahanya. Ketika posisinya pas, dia langsung bergerak cepat.

Dalam posisi itu ternyata rasanya lain karena yang menggesek dinding lubang kemaluanku pun dinding yang lain dari batang kemaluannya. Tapi orgasmeku yang pertama rasanya terlalu kuat untuk diulangi dalam waktu sedekat itu, sehingga meskipun rasanya memuncak lagi tapi ketika aku merasakan semprotan-semprotan panas seperti yang diceritakan Maya kepadaku itu aku belum bisa meraih orgasmeku yang kedua.

“Hoohh.. Hooh.. Hoo.. Rat..Ratna!” Ari bergerak-gerak tak teratur dan hentakan-hentakannya ketika orgasme itu tampak liar dan ganas tapi terasa nikmat sekali bagiku. Aku memegang kedua lengannya yang berkeringat sampai dia menyelesaikan orgasme itu.

Sesekali aku mengusap wajahnya dengan lembut. Beberapa lama tubuhku kaku karena posisi kaki-kakiku itu, sampai akhirnya dia ambruk di samping kiriku. Batang kemaluannya tercabut dengan cepat dan semuanya itu membuat posisi kembaliku agak terasa linu, terutama di paha bagian dalamku.

Kami terdiam dalam pikiran masing-masing. Aku telentang sedangkan Ari tengkurap di sampingku basah kuyup oleh keringat. Tiba-tiba terdengar bunyi sesuatu perlahan-lahan dari balik pintu kamar. Tiba-tiba Ari panik dan segera mengenakan celana pendek dan kaosnya.

Batang kemaluannya meskipun sudah lemas tapi masih belum seluruhnya lemas sehingga tampak menggunduk di celana pendeknya. Aku melirik jam, sudah hampir jam 4 pagi. Ari dengan sedikit tertatih-tatih berjalan perlahan tanpa suara ke arah pintu kamarku, membukanya perlahan dan sebelum keluar sempat melihatku sejenak dan tersenyum.

Tinggallah aku sendiri di kamarku dan aku mencari-cari celana pendekku dan segera mengenakannya. Aku terus menarik kaosku ke bawah sehingga menutupi payudaraku yang pasti penuh pagutan-pagutan merah. Dan dengan sisa-sisa tenaga mencoba merapikan sprei yang terasa lembab di tanganku.

Mungkin karena lelahnya aku kembali terlelap dan terbangun hampir jam 10.00 pagi. Singkat kata hari itu kuselesaikan segala urusan di Medan. Rasanya tak ada hambatan dengan segala hal yang terjadi. Maya biasa-biasa saja tidak terlihat seperti curiga, bahkan wajah cerianya tampak sedih ketika pada hari ketiga aku terpaksa harus pamit untuk pulang.

Ari mengantarku ke bandara dan sebelum aku naik ke pesawat sempat Ari mengucapkan terima kasih. Aku membalasnya dengan terima kasih juga sambil tak lupa tersenyum manis penuh arti.

Sampai tiga bulan setelah aku meninggalkan Medan, tiba-tiba Maya mengirimiku email yang menyentakku, isinya begini, “Rat, sebenarnya aku tidak ingin menyinggung-nyinggung soal ini tapi akhirnya agar kamu tahu terpaksa deh aku ungkapin.

Tidak tahu aku harus mengucapkan terima kasih atau malah mencaci kamu. Kamu tega deh, di saat puncak kebahagianku kamu malah melakukannya dengan Ari. Aku tahu bukan kamu yang memulai, dan aku tahu sekali kamu tidak akan mau melakukannya jika tanpa sesuatu sebab. Sebenarnya aku kasihan juga sama Ari, bayangkan hampir dua bulan terakhir sebelum aku melahirkan, dia tidak pernah melakukannya, meskipun hanya sekedar masturbasi.

Belum lagi ditambah dua bulan setelah aku melahirkan aku masih belum bisa melayaninya. Dan aku tidak menyalahkannya jika akhirnya dia memintamu melakukannya. Dan jika akhirnya kamu terpaksa melayaninya, kuucapkan terima kasih telah menggantikanku.

Mungkin itu saja deh Rat, yang perlu untuk kamu ketahui. Aku tidak tahu harus bagaimana tapi sudah deh segalanya sudah terjadi, mohon jangan mengulanginya lagi ya! Please! Aku sudah omong-omong tentang ini sama Ari dan dia menangis habis-habisan menyesalinya. Oke, udahan dulu ya. Bales ya secepatnya!” Maya.

“NB: sedikit nakal, kok sekarang Ari jadi ganas gitu sih? Kalo ini karena kamu makasih ya! Terakhir, bagaimana dia melakukannya? Hi.. hi.. hi Jangan khawatir aku tetap sahabatmu.”

Berhari-hari setelah itu aku kebingungan mempertimbangkan apa yang harus kulakukan terhadap ini, sampai akhirnya aku harus menjawab juga.

“Maya sayang, hanya maaf yang bisa aku mohonkan ke kamu. Aku tidak ingin membela diri, aku salah dan aku janjikan itu tidak akan terulang lagi. Jika ada yang bisa aku lakukan untuk menebusnya? Katakan saja kepadaku! Aku tidak punya lagi kata-kata apapun, jadi sekali lagi maaf ya!” Ratna

“tentang yang ganas-ganas itu aku tidak tahu tanya aja sama dia,Prediksi Togel Online - tapi kalo tentang pertanyaan yang kedua, jawabannya secara jujur ya iya. Mohon maaf sekali lagi!”

Email balasanku pagi itu terkirim, sorenya langsung dibalas dan isinya, “Ratna, Oke deh. Meskipun agak sakit, kita kubur jauh-jauh peristiwa itu. Kapan kamu menikah? Kabarin lho! Aku punya ide (agak liar),

Supaya setimpal, gimana kalo nanti pas kamu mengalami saat-saat yang sama kayak aku, boleh dong aku mbantuin Andy? He.. He.. He.. (gambar tengkorak lagi tertawa!)” Maya

BY    Naga303   







Aku Korban Birahi Tetangga ku














Togel Hari Ini - Kejadian ini sudah terjadi beberapa tahun yang lalu, Ketika aku baru beberapa bulan pindah ke sebuah perumahan yang masih sepi dari penghuni.

jika malam itu adalah malam sial bagiku, mungkin benar  pasalnya siangnya Tasya istriku berangkat ke Semarang dijemput mas Tono kakak lelakinya, untuk menghadiri pernikahan sepupu mereka, sedangkan aku memang ga ikut karena ga mungkin meninggalkan tugas kantor yang memang sedang tinggi loadnya di akhir tahun ini

Yang pertama malam ini aku bakal kesepian di rumah, yang kedua baru tadi pagi menstruasi Tasya istriku berhenti, seharusnya malam ini aku dapat jatah setelah selama hampir seminggu kejantananku ga ketemu musuh

Makanya sepulang kantor aku mampir ke Glodok tempat yang memang sehari-hari aku lewati  kubeli beberapa filem bokep  pikirku lumayan untuk menghabiskan week end ini .

Menjelang memasuki gerbang perumahan yang masih sepi dari penghuni ini, hampir aku mengumpat keras, ketika ingat kalao DVD playerku masih berada di tukang service yang seharusnya sudah bisa diambil beberapa hari yang lalu dan sekarang, gila aja kalau aku harus putar balik menembus kemacetan Jakarta hanya untuk mengambil benda itu .

Aaaah  aku ingat mas Budhi satu-satunya tetangga terdekatku yang rumahnya bersebelahan dengan rumahku, aku bisa pinjam dia  kembali aku bernafas lega.

Sehabis mandi, segera aku bertandang ke rumah sebelah, aku sempat heran, ga biasanya masih jam 20.30 ruang tamunya sudah gelap, padahal mobil Avanza hitam miliknya ada di rumah, berarti mas Budhi ada dirumah  simpulku sederhana

“ Mas Budhii  maaas ” panggilku dari luar pagar, sesekali kuketok-ketokkan gembok ke pagar besi, sehingga terdengar suara besi beradu nyaring  Agak lama kulihat lampu ruang tamu menyala, tapi pintu tidak segera dibuka, kulihat tirai sedikit tersingkap dan ada yang mengintip dari dalam, tumben pake diintip segala . Biasanya mas budhi langsung buka pintu.

“ Eeeiii  Bimooo  sorry ya ayo masuk pagar ga dikunci kan..?” seru suara wanita yang sangat aku kenal, mbak Diana istri mas Budhi keluar dari pintu dengan pakaian tidurnya dilapisi sweater

“ Lho mas Budhi mana mbak  sudah tidur..? waduu jadi ngganggu neeh..?” kataku agak kikuk ketika aku sudah duduk di ruang tamu itu mas Budhi ga muncul..

“ Mas Budhi sedang tugas ke Medan Bim  eh mau minum apa neeh..?” mbak Diana wanita berwajah cantik ini menawarkan minum yang membuatku semakin jengah untuk duduk berlama-lama disitu,

Pasalnya mba Diana dengan pakaian tidur yang tipis memperlihatkan bayangan celana G-String putihnya  aku yakin bagian atas jika tak tertutup sweater akan membayang BH nya  atau mungkin ga pake  yang aku tahu ibu ini buah dadanya sangat montok

Baca Juga : Akhirnya Nami, Robin, Hancock, dan Perona Akan Hadir untuk One Piece: Burning Blood!

Sebenarnya antara aku dan mbak Diana sudah akrab sekali, bahkan kalo bercanda kadang-kadang agak seronok  tapi itu justru jika ada di depan mas Budhi atau ada Tasya istriku.. ketika berdua begini aku jadi kaya mati angin  sementara mba Diana masih bersikap wajar

“ Waah.. ga usah repot-repot mbak  aku hanya mau pinjem DVD player aja kalo bisa ” kataku dengan agak sungkan

“ Ada kok Bim  bentar aku lepasin kabel-kabelnya yah  sendirian di rumah  mau nonton film jorok ya..?” Tebak mbak Diana yang tengah berlutut di lantai mencabuti kabel DVD player yang berada dibawah kolong membelakangiku sehingga pantatnya yang montok itu ngepress di baju tidurnya yang tipis dengan celana G-String, terlihat pantat montok itu bagaikan tanpa celana mau ga mau kejantananku yang sudah seminggu ga ketemu musuhnya merespon positif  mulai menggeliat bangun.

“ Waaah  eeehhh  anuu  buat nonton video pengantin temen yang baru diedit” jawabku sempat gagap

“ Alllaaaaaa  ga usah ngelesslaaah  iya juga gapapa  udah gede ini haa..haaa..” potong mbak Diana sambil meletakkan benda elektronik tipis ini di meja  dengan posisi aga menunduk ini mataku menangkap dua gundukan montok putih mulus tanpa lapisan dari sela-sela sweaternya di dalam daster yang memang berleher rendah  dan mbak Diana seolah ga merasa akan hal itu

“ Haaa haaa  mbak Diana nuduh neeh  nonton bokep sendirian ga seru  kalo ditemenin mbak Diana baru seruuu ” jawabku mulai terbawa gaya sembarangannya mbak Diana

“ Heeee..??? bener ya Bim..? seumur-umur aku belom pernah nonton bokep  soalnya mas Budhi ga pernah ngasih  kamu ada kan filemnya..?” cerocos mbak Diana tanpa bisa kujawab  dan sebelum aku bisa jawab

“ Ya udah sana kamu duluan aku ngunciin pintu sama matiin lampu dulu .” Tanpa menunggu jawabanku ibu muda ini sudah menghilang ke belakang

Dengan gontai aku melangkah pulang sambil nenteng DVD player milik mba Diana  pikiranku jadi kacau, karena mba Diana kepengen ikut nonton bokep sama aku  Sampai dirumah sambil masangin kabel-kabel ke monitor aku bingung sendiri  aku bakal mati gaya.

Nonton bokep berduaan dengan istri orang  Lain semasa bujangan dulu, kalo nonton bokep justru cari pendamping yang bisa dijadikan pelampiasan  Lulu anak Fakultas Psikologi, pendampingku setia nonton bokep  ujung-ujungnya kami saling melampiaskan walaupun hanya sampe oral sex

Lulu ga mau aku setubuhi, katanya waktu itu dia masih perawan  Trus beberapa lagi Titiek, Anita, Mimi  kalo mereka bertiga memang sudah dapat predikat ayam kampus. Bahkan pernah aku dikeroyok mereka bertiga semaleman

“ Heeeiii aku datang ! ko malah ngelamun Bim ?” Suara mba Diana membuyarkan lamunanku. Mba Diana datang dengan membawa tentengan berupa beberapa minuman kaleng dan makanan kecil..

“ Busyeeet bekelnya banyak bener ? Mau sampe pagi ?” seruku untuk menetralisir kebingunganku  Waddduuu  aku pikir mba Diana tadi berganti baju yang lebih pantas, ternyata masih menggunakan baju tidur yang sama  ini namanya sial atau keberuntungan siiih..???

“ Heh..? siapa tau sampe pagi ? Bim aslinya  sebelum kamu datang tadi aku di dalam rumah sendirian, tuh takut  tau ga siih..? sepi bangeeet  makanya aku bawa banyak bekel, ntar kita ngobrol aja sampe pagi  setuju..?” celoteh mba Diana panjang lebar bener-bener ga berubah sikapnya, ada atau ga ada suaminya

“ Sekarang mau nonton yang mana dulu..? silakan nyonya Diana menentukan pilihan ” kataku sambil menyodorkan segepok piringan DVD lengkap dengan sampulnya

Pilihan mba Diana rupanya tepat, pilihan filmnya masih yang XX  jadi sewaktu nonton kami masih bisa sambil santai bercanda mengkomentari adegan demi adegan, walaupun 2 jam kemudian setelah film pertama selesai aku lihat wajah mba Diana agak memerah dan sesekali merapatkan sweaternya seolah-olah menyembunyikan dadanya yang montok .

“ Mmm  apa sih yang dikuatirkan mas Budhi dengan aku nonton Bokep, kalo beginian sih ga begitu ngaruh aku rasa Bim ?” kata mba Diana sedikit arogan.. sambil milih-milih lagi film yang akan ditonton berikutnya

“ Yang bener aja deeeh Nyonya Diana..?? kalo nontonnya sama suami orang..?” Jawabku menggodanya.. entah kenapa aku bisa menemukan panggilan Nyonya Diana untuknya yang selama ini ga pernah muncul..

“ Haa  haaa  suami Tasya sih anak kemaren sore mana berani macem-macem..?” sahutnya setengah menantang dengan bibir manisnya dicibirkan padaku

Memang usia mba Diana lebih tua 2-3 tahun dari aku, makanya sering ledekannya kepadaku selalu menyangkut umur dan apalagi memang wajahku kata orang adalah baby face, innocent  seandainya orang tau kelakuanku di jaman kuliah dulu  pernah kencan ranjang dengan dosen manajemen  pernah pacarin anaknya sekaligus nidurin mamanya  ibu kospun pernah aku embat  mungkin akan lain kesannya padaku dan kebetulan Tasya istriku aku dapatkan ketika aku sudah di Jakarta dan sama sekali tak tahu masa laluku yang brengsek

“ Biim  iihh asyik banget tuh mereka yak..?” Gumam mba Diana yang memang dasar mulutnya ga bisa diem  melihat adegan pose 69 kayanya heran banget

“ Emang kamu belum pernah mba..?” sahutku polos

“ Eeeh  enggak  no comment.. sssst diem aja ya sekarang..” kudengar mba Diana menjawab gagap dan suaranya agak bergetar . Benar saja suasana jadi hening, apalagi volume film memang kecil supaya ga kedengaran dari luar .

Tapi kini yang aku dengar adalah suara nafas mba Diana yang tidak teratur, seolah-olah terengah-engah  sedangkan aku juga sudah terhanyut dengan adegan syuuur yang terpampang di monitor dan film kali ini adalah XXX  celana pendekku yang gombrong

Di bagian selangkanganku sudah menggembung akibat batang kemaluanku sudah menegang kencang, makanya kutumpangkan bantalan kursi agar ga terlihat oleh mba Diana  awalnya aku ga begitu memperhatikan mba Diana,

Karena aku sangat terbawa oleh adegan dan wajah-wajah seksi di film itu  tapi beberapa kali kudengar mba Diana menghela nafas panjangnya  dan beberapa kali merubah posisi duduknya, seolah gelisah  mulailah aku memperhatikan tingkah wanita yang menahan gejolak birahi .

Kulihat sering nyonya muda ini meregangkan jari-jari tangannya . dan kulihat wajah yang cantik berkulit putih ini makin memerah, seperti layaknya orang habis minum arak  Satu setengah jam berlalu  sesekali kulirik mba Diana yang duduk di sebelahku persis  kegelisahannya kulihat semakin hebat  dan hilang sudah komentar-komentar konyolnya seperti pada film pertama

Pada suatu saat menjelang film ini selesai  mata kami bertemu pandang  kulihat sorot mata yang aneh dari mba Diana  sementara kurasa matakupun sudah aneh juga  dimata mba Diana..

“ Biiiiiimmmm .” Kudengar suaranya mendesah memanggil namaku

“ Ya mbaa ” jawabku tak kalah lirih, dalam pandanganku saat itu yang dihadapanku bukanlah Diana sebagai wanita yang sudah kukenal baik tetapi Diana sebagai wanita yang sangat menggairahkan sedang menggelar libidonya  entah siapa yang memulai  tahu-tahu tangan kami sudah saling menggenggam  kuremas lembut jari-jari halus mba Diana.

Mba Diana menundukkan wajahnya ketika wajahku mendekat, kusibakkan rambut panjangnya yang jatuh menutup sebagian wajahnya  kembali dia mengangkat wajahnya dan wajah kami hampir tak berjarak

Hembusan nafasnya terasa hangat dihidungku.. matanya menatapku penuh makna  Entah keberanian dari mana yang mendorongku mengulum bibir indah yang setengah terbuka milik mba Diana  aah reaksi positif kudapatkan  kulumanku dibalasnya, sejenak bibir kami berpagutan mesra, sampe akhirnya dia melepaskan pagutan bibirnya dengan nafas terengah-engah.

“ Aaah Biimo  jangan  jangan diteruskan  bahaya ” katanya setengah berbisik sambil berusaha melepaskan rengkuhanku  tak akan kulepaskan nyonya cantik ini  kepalang tanggung..pikirku.

“ Kenapa mba..? apanya yang berbahaya..?” sahutku sekenanya sambil mendaratkan kecupan bibirku di lehernya yang jenjang  sejenak dia meronta-ronta kecil berusaha menghindari kenakalan bibirku pada leher mulusnya,

Sementara tanganku tengah meremasi kemontokan buah dada yang ternyata memang tak mengenakan bra  beberapa kali tangan halusnya menepiskan tanganku dari dadanya  tapi segera tanganku kembali ke tempat semula, sampai sesaat kemudian perlawanannya berhenti dengan sendiriny

Berubah dengan desah nafas memburu dan geliatan tubuhnya  serangankupun kukendorkan.. kecupan bibirku kuperlembut demikian juga remasan tanganku berubah menjadi elusan lembut pada kulit payudaranya dan gelitikan mesra pada puting susunya yang sudah mengeras

“ Bimo  ssss  aku ngga tahaaan..” bisiknya pendek, dekat sekali suara itu di telingaku  ooowww  daun telingaku dikulumnya  dijilatinya

“ Ikuti aja mba  nikmati aja..” bisikku mesra sambil menarik tali daster yang tersimpul di pundaknya, sehingga memperlihatkan kesempurnaan bukit montok di dadanya.. begitu mulus dengan puting mungil mengeras berwarna merah kecoklatan  kudaratkan jilatan ujung lidahku pada benda itu, tubuh mba Diana menggeliat sambil mendesah panjang

“ Ssssssshhh  aaahh  Biimm..ooo.. aku.. takuut  mmmmmhh” Tak kupedulikan lagi kalimat-kalimat mba Diana, karena nafsukupun sudah di ubun-ubun apalagi menghadapi kenyataan ternyata tubuh ibu muda ini memang tak layak untuk dilewatkan sesentipun  desah-desah resah berhamburan dari mulut mba Diana, geliatan tubuhnya sudah menunjukkan kepasrahannya kepada birahinya sendiri  tangannya mulai melingkar di leherku, betapa rambutku digerumasinya, betapa kuatnya jari lentik mba Diana mencengkeram kulit punggungku, manakala puting susunya kukulum dalam waktu yang lama .

“ Duuuh  ampuuunn ..” desahnya lirih, perutnya yang rata berkulit putih dihiasi lubang pusar berbentuk bagus ini menggeliat erotis, manakala bibirku mengecupinya  Tubuh atas mba Diana sudah kutelanjangi, entah kemana daster dan sweaternya jatuh ketika kulempar tadi. Tubuhnya setengah rebah dengan kepala berada di sandaran tangan sofa

Sementara kulihat tangannya meremasi payudaranya sendiri , Mba Diana mengerang panjang dengan menggoyang-goyangkan kepalanya yang mendongak ketika lubang pusarnya kukorek-korek mesra dengan lidahku  tubuhnya menggeliat erotis sekali, rupanya disitu adalah salah satu daerah sensitifnya

“ Owww  Biimmoo  jangaaan  aku ga mauu ” bisiknya sambil tangannya menahan daguku  ketika kukecupi gundukan kemaluannya dari balik celana G Stringnya yang sudah tampak bercak basah

“ Kenapa mbak..?” tanyaku lembut..

“ Ssssshh  aku belum.. pernah  maluuu..” jawab mba Diana, sambil berusaha menarik tubuhku ke atas  Busyeet jadi diapain aja tubuh indah ini sama mas Budhi..? Selanjutnya tanpa permisi celana G String itu kusingkap ke samping .

Fuuuiii..! sebuah gundukan kecil yang dibelah tengah dengan rambut kemaluan ga begitu lebat  sebuah bentuk luar kemaluan wanita yang masih orisinil  indah sekali belahan yang basah kulihat berdenyut-denyut  tak ayal lagi lidahku terjulur menyapu cairan yang membasahi belahan indah itu .

“Aaaaahhh  Biiiimmoooo  kamu bandeeelll ” Erang mba Diana dengan tubuh semakin hebat menggeliat  sepasang kaki panjangnya semakin terkangkang lebar  kaki sebelah kiri terjuntai ke lantai yang beralaskan karpet tebal dan kaki sebelah kanannya ditumpangkan di atas sandaran sofa  setelah G Stringnya kutanggalkan.

Rambutku habis diacak-acak tangannya yang gemas yang kadang mencengkeram erat kulit pundakku  hal ini membuat aku semakin kesetanan ditambah aroma vaginanya yang segar  bibirku menciumi bibir vaginanya selayaknya mencium bibir mulutnya dan lidahku menyelip-nyelip memasuki liang yang basah itu sampai sedalam-dalamnya . sesekali kukulum clitoris mungil yang sudah mengeras

“ Biiimmmmooo . ampuuuunn  nikmaaaaat bangeeettt ” mba Diana merintih-rintih dengan suara seperti orang mau menangis  pinggulnya bergerak-gerak merespon ulah lidah dan bibirku di selangkangannya

“ Ooowwh  Biiimmm  sudaaaaahhhh aku ga tahaaaaan ” Suara mba Diana semakin memilukan  Tiba-tiba tubuh mba Diana bangkit dan mendorong lembut tubuhku yang tengah bersimpuh di karpet tebal kuikuti saja sehingga tubuhku telentang di karpet sedangkan tubuh mba Diana mengikuti arah rebah tubuhku sehingga tubuhku kini ditindihnya .

Payudaranya yang montok dan kenyal itu kini menempel ketat di dadaku  wajah kami begitu dekat dan wajah wanita yang tengah diamuk birahi memang akan semakin terlihat memikat, seperti wajah mba Diana ini kulihat semakin mempesonaku

“ Bimooo  ayo masukin yaaah..?” Desisnya dengan bibir indahnya kulihat gemetar

Alis indah di wajah cantik mba Diana mengerinyit dan matanya yang agak sipit semakin menyipit sayu
“ Ouught  pelaaan Biiimm  ssssss  nyeriii ” keluhnya  sambil memepererat pelukannya  kurasakan liang sanggama ibu muda ini sempit sekali ketika palkonku berusaha menerobosnya

Tapi ibu muda ini sangat bersemangat untuk menuntaskan gairah binalnya  walaupun dengan ekspresi yang nampak kesulitan dan kesakitan . diiringi geal-geol pinggulnya  akhirnya amblaslah seluruh batang kemaluanku tertanam di liang sanggamanya yang sempit..

“ Sssshhh  gilaaa  gede banget punya kamu  hhh  hhh  tunggu Biimm..” Tubuh sintal mba Diana ambruk ke tubuhku ketika penetrasi itu berhasil  kudiamkan sejenak tubuh sintal itu diam tak bergerak di atas tubuhku dengan nafas memburu tak beraturan  besutan-besutan kecil kurasakan ketika mba Diana mulai menggerakkan pinggulnya  dan gerakan itu semakin keras  dan besutan-besutan itu semakin nikmat kurasakan . aku ga bisa menahan diri lagi untuk mengcounternya  aku mulai mengayun batang kemaluanku..

“ Biimmooo  oooohhh sssshhhh” hanya itu desah-desah kalimat pendek yang sering terucap dari mulut mba Diana yang dengan gemulai menarikan pinggulnya  diiringi erangan dan rintihan kami yang sangat ekspresif  sesekali bibir kami berpagutan liar  remasan gemas tanganku pada payudara montok yang terayun-ayun itu seakan tak mau lepas

“ Biimm  Biimmoooo  ssssshh  aku hampiiirrr  ookkkhhh..” gerakan tubuh mba Diana semakin tak beraturan  dan rasanya akupun ga perlu menahan bobolnya tanggul spermaku untuk lebih lama

“ Tunggu mba..” desisku pendek.. dan bagaikan dikomandoin tubuh kami bisa serentak meregang dan aku terpaksa mengayunkan batang kemaluanku sehebat-hebatnya un tuk menghasilkan kenikmatanku secara maksimal

“ Aaaaarrgh.. Biiiimmooo  aammmpuuuunn ” Tubuh mbak Diana menggelepar hebat di atas tubuhku  betapa kejam kuku jarinya mencengkeram dadaku sebagai pelampiasan meledaknya puncak birahi betinanya .

Hening . sesaat setelah terjadinya ledakan hebat  kulihat jarum jam didnding menunjukkan angka 11.30  tubuhku tetap rebah telentang  sedangkan tubuh mba Diana tergolek disamping membelakangiku  Ketika deru nafas memburu kami mulai mereda  dan ketika keringat birahi kami mulai mengering .

Kupeluk tubuh sintal mba Diana dari belakang, tapi dengan lembut tanganku diangkat dan dipindahkan ke tubuhku sendiri  dan tubuh mbak Diana beringsut menjauhiku  kudekati lagi tubuh itu dan kudaratkan kecupan di punggung berkulit mulus itu  kudengar isak tangisnya .

“ kenapa mba..?” tanyaku lembut  lama ga ada jawaban, isak tangis mba Diana makin keras  kubelai lembut pundaknya.. tapi tanganku ditepisnya

“ Bimo  aku sedih dengan kejadian ini  aku malu sama kamu.. dan aku merasa sudah melukai hati Tasya dan mas Budhi ” terdengar suara mba Diana serak

“ Malu kepadaku..? untuk apa malu ? justru aku merasa lebih dekat dan bahagia sama kamu mbak.. walaupun sebenarnya ga seharusnya dengan jalan seperti ini  selama kita bisa memposisikan masalah ini pada porsinya, kurasa mas Budhi ataupun Tasya ga akan merasa kita sakiti..” jawabku panjang lebar.

“ Aku takut mereka tahu apa yang telah kita lakukan..” sahut mba Diana dengan suara yang semakin tenang

“ Mereka ga akan tahu selama kita ga memberitahu  dan kondisi kita saat ini adalah seorang lelaki dan wanita yang punya keinginan yang harus terpenuhi saat ini juga  kita tidak bisa menghindari mbak..” sahutku lagi, sambil kutumpangkan tanganku dipinggul bulatnya  mba Diana tak bereaksi walaupun masih mempunggungiku

“Lebih tepatnya harus terpenuhi malam ini  bukan hanya sesaat ” sahut mba Diana sambil membalikkan badannya, sehingga kembali payudara montoknya menempel di dadaku  matanya menatapku tajam penuh tantangan.. dan kini wajah sembab sehabis menangis ini tersenyum manis sekali

“ sepanjang malam ini mba..?” tanyaku menegaskan, sambil kulingkarkan lenganku ke pinggangnya yang raping

“ Yah  bukankah malam masih panjang Bim ?” bisiknya manja.. wajahnya ditengadahkan ke wajahku.

Kupagut bibir bagus itu dan disambut dengan sangat bergairah . Gairah liar birahi betina mba Diana meletup dahsyat, aku benar-benar tak menyangka ibu muda yang kalem dan polos bisa berubah sedemikian agresip  Batang kemaluanku rupanya benar-benar membikin ibu muda ini gemas setengah mati  tak hentinya tangan berjari lentik ini mengocok dan meremas-remasnya..

“ Bimo aku pengen “ini” kamu..” bisiknya manja sambil meremas lebih keras saat mengucap kata “ini”

“ Emang bisa..?” sahutku menggoda  wooww.. perutku digigit kecil mba Diana dengan gemas

“ Boleeeh enggaaa..?” rajuknya

“ Iyaaaa  habisiiin deeeh..” jawabku sambil kuremas pantat bulatnya  Awalnya kurasakan mba Diana masih coba-coba  dengan sabar aku memberi arahan, karena beberapa kali palkonku terkena giginya  lumayan sakiit

Selanjutnya, tubuhku dibuat melintir dan menggeliat merasakan permainan lidah dan lembutnya bibir mba Diana membasuk batang kemaluanku  kadang-kadang dengan nekadnya batang kemaluanku ditanamnya dalam-dalam sampai ujung kerongkongannya  sampai mba Diana tersedak..

“ Eeeii.. jangan diabisin mbaa..” kataku lembut  melihat mba Diana tersedak..

“ Abis gemeees aku Bim  punya kamu panjaaang bangeeet, gede lagi ” bisiknya manja, memberi alasan
Akhirnya kami membuat posisi 69, mba Diana menindihku dengan posisi mengangkangi wajahku  Kami sepakat dengan posisi ini sampai mencapai orgasme  kembali erangan dan rintihan kami bersahutan.

Gerak tubuh kami sudah tak berirama, detik-detik akhir mba Dianapun kurasakan  beberapa kali kaki panjangnya meregang dan besotan mekinya di bibirku makin liar  aksi lidah dan bibirnya pada batang kemaluankupun makin liar, membuatku semakin mendekati titik kulminasi

“ Eeeeeehhhkkk  Biiiimmmm  niiiikkkkmaaaattnyaaa ” rengek mba Diana panjang, tubuhnya menggeliat hebat  kedua kakinya meregang.. besotan meki ke mulutkupun makin hebat  lidahku kujulurkan jauh kedalam liang becek yang kurasakan mengedut-ngedut

“ Oooowww.. mbak akuu.. hampiiirr ” Desahku selang tak lama setelah palkonku kembali dihajar lidah dan mulut mba Diana  busyeeet, bukannya melepaskan kuluman bibirnya di palkonku, mba Diana malah memperhebat aksi mulut dan lidahnya ditambah kocokan tangannya pada batang kemaluanku

Apa dayaku  tak ampun lagi diiringi eranganku, tubuhku mengejang keras mengantarkan semprotan spermaku bertubi-tubi di dalam mulut mba Diana yang makin lengket seperti lintah menempel di tubuhku  tak luput kantong pelerku diremas-remas lembut, seakan spermaku ingin diperas habis  setelah dirasa tetes terakhir  buru-buru mba Diana bangun dari tubuhku dan menyambar botol aqua yang tadi dibawa dari rumah dan diteguknya sampai tandas

“ Iiih  rasanya aneh  banyak banget, kentel lagi  kenyang deh aku Bim  tapi enaak kok, asin ada gurihnya..” komentar mba Diana dengan pengalaman barunya  Kembali kami berbaring di karpet tebal merasakan lemasnya tubuh

Setelah mengguyur tubuh dengan shower di kamar mandi kembali kami rebahan santai di karpet tebal di depan televisi, saat itulah mba Diana menceritakan rahasia kehidupan ranjangnya dengan mas Budhi, yang monotone, mas Budhi terlalu polos dan lurus dalam soal sex.. sedikit-sedikit takut dosa.

Dalam hal kepuasan sex sebenernya mba Diana tidak merasa kekurangan, karena selain mas Budhi memang punya stamina tubuh yang bagus dengan hidup sehatnya, di sisi lain memang mba Diana adalah type wanita yang gampang tersulut gairah seksualnya dan dengan cepat mencapai puncak orgasme

“ Pernah hari Minggu pagi aku liat mas Budhi sedang nyuci mobil dengan kaos yang basah, sehingga nempel dibadannya yang atletis  seeerrrr  langsung.. basah juga deh CD ku  dan langsung kutarik mas budhi kekamar dan aku telanjangi .

haa.. haaa.. dapet dua kali ” tutur mba Diana sambil menyuapi aku dengan anggur yang dibawanya tadi  Kembali kami nonton bokep yang belum kami tonton  belum seperempat jam Asia Carrera beraksi

“ Biiiimmm  nggaaa tahaaan neeh  keburu pagi ” Desah mba Diana manja dengan nafas yang sudah ngos-ngosan  apalagi dengan membengkaknya batang kemaluanku yang dari tadi ga lepas dari genggamannya.

“ Mba Diana pingin diapain..?” bisikku sambil kudaratkan kecupan di lehernya

“ Pingin kaya di film itu ” jawabnya manja  tanpa disuruh mba Diana menelungkupkan tubuhnya di sofa dengan kaki berlutut di karpet agak mengangkang  kuminta pantatnya ditunggingkan sehingga gundukan bukit kemaluannya mengarah keluar  mba Diana kembali mengerang gemas ketika palkonku mulai merentangkan otot liang sanggamanya  ketika pantat montok itu mulai menggeol gemulai dan ketika batang kemaluanku mulai memompa  mulailah kuda jantan dan kuda betina ini berpacu birahi

Aku membuktikan mba Diana memang wanita yang cepat mencapai orgasme dan cepat kembali berkobar birahinya  dan mba Diana menghendaki berganti posisi setelah dia mencapai orgasme  saking seringnya dia mencapai orgasme  hampir-hampir kami kehabisan posisi dan di setiap posisi mba Diana mengaku bisa mencapai orgasme dengan kenikmatan yang maksimal  Ketika pada orgasme mba Diana yang kelima, aku juga merasakan orgasmeku hampir sampai  mba Diana menyadari itu

“ Biimm  tumpahkan dimulutku sayaaang  aku suka peju kentel kamu ” rengeknya disela-sela nafas kuda betinanya  dan dengan bernafsu sekali mba Diana menyambut semburan demi semburan sperma kentalku dengan mulut terbuka lebar dan lidah yang menggapai-gapai

Tubuh mba Diana kembali rebah telentang di karpet setelah menenggak setengah botol aqua  rambutnya yang panjang tampak kusut dan basah oleh keringatnya, tubuhnya yang berkulit putih juga tampak berkilat basah oleh keringat  terlihat sinar matanya yang kecapekan dan wajah agak memucat

Ketika aku keluar dari kamar mandi setelah kembali mengguyur tubuhku dengan shower, kulihat mba Diana tertidur pulas dengan bibir tersenyum  kulihat jam menunjukkan jam 03.45  kurebahkan tubuhku disisinya  kubelai lembut rambutnya yang masih basah oleh keringat birahi  kukecup keningnya yang sedikit nonong  kuamati tubuh telanjang ibu muda ini.

Sebuah struktur yang sempurna  wajahnya berbentuk oval, bibir berbentuk bagus, hidung mancung berbentuk ramping, mata agak sipit tapi memanjang dengan kelopak besar  bulu mata yang lentik dan panjang  alisnya seperti di gambar  postur tubuhnyapun proporsional antara tinggi dan beratnya  sekitar 165 – 170 cm  buah dadanya yang montok kutaksir cup branya B .

Memang masih kenyal menggemaskan dengan puting susu bak perawan, mencuat mungil ke depan, berwarna merah kecoklatan

Perutnya yang rata dengan lubang pusar berbentuk indah  pinggang ramping menyambung dengan pinggul yang padat ditopang sepasang kaki yang panjang berbentuk atletis . Rupanya aku tak dapat menahan kantukku

Aku membuka mata kulihat mbak Diana bersimpuh di sebelah tubuhku, dengan pakaian sudah lengkap membalut tubuhnya, rupanya dia yang membangunkanku kulihat jam dinding menunjukkan pukul 05.15

“Biim, aku pulang dulu yaa..?” kata mbak Diana, wajahnya sudah segar, rupanya sempat mencuci mukanya sebelum membangunkanku

“ Eeeh  buru-buru sih..? kan masih pagi  “ jawabku sambil menarik pinggangnya

“ Bimo kamu gila  liat tuh udah terang ” protesnya ketika tubuhnya menindih tubuhku akibat tarikan tanganku dan aku memang gha peduli karena seperti biasa kalo pagi hari, batang kemaluanku pasti ikut menggeliat bangun saat aku bangun . kembali kugumuli tubuh indah yang kini sudah berdaster lengkap dengan sweaternya .

“ Aaaahhh Bimmooo  ga mauuk  bauuuk ga enak..” protesnya manja tapi tidak menolak bahkan
kudengar desisan panjang ketika batang kemaluanku kembali menggelosor memasuki tubuhnya

“ Biiimmo  asli aku ga mampu menolak yang begini iniii ooohhkk ” desisnya gemas merasakan pompaan batang kemaluanku ke liang sanggamanya yang sempit

“ Ayyuu Biiimmm  keburu mbak Suti dateng ” bisik mbak Diana di deket telingaku, setelah orgasmenya yang kedua, mbak Suti adalah tukang cuci yang tiap pagi datang ke rumahnya .

“Owwkk.. Biiimmm  giiilllaa kamuuu  aku berasaa lagiii ” rengek mbak Diana lirih.. kurasakan tubuhnya mulai menegang

“ Mmmhh  tuungguuu mbaakk..” Kupergencar pompaanku  tubuh mbak Diana makin kuat menegang.. memperkuat pelukan dan cengkeramannya di tubuhku

“ Oooowww  nggaaaaa tahaaaan Biiiimmm !” teriakan keras mba Diana menghantarkan geleparan tubuhnya yang tak terkontrol hal ini ternyata mendorong dengan cepat semburatnya spermaku kembali memenuhi liang sanggama mba Diana .

Kembali kami terkapar di atas karpet  kali ini mbak Diana ngga lagi telanjang  hanya dasternya aja tersingkap sampai ke perut  Setelah nafsnya kembali teratur mbak Diana beringsut bangkit sambil memungut celana G Stringnya dimasukkan ke kantong dasternya

“ Udah ya Bim  makasih banget untuk malam panjang ini  aku ga akan melupakan malam indah sama kamu ini, tapi aku berharap cukup sekali ini saja  jangan sampai kita ulang ya Biim  janji ya..?” kata mbak Diana sendu  akupun mengangguk saja,Prediksi Togel Online - ngga ada kalimat yang mampu terucap dari mulutku  Kuantar mbak Diana sampai pintu ruang tamu, karena aku masih telanjang bulat

Nggak sampai setengah menit mba Diana menutup pintu rumahnya, kulihat dari balik kaca jendela mba Suti tukang cuci itu datang

Memang kejadian itu ga terulang lagi sampai saat ini dan hubungan keluarga kami tetap seperti sediakala sampai akhirnya mba Diana dan Tasya istriku melahirkan anak dengan waktu hampir bersamaan, tapi kejadian semalam itu rupanya benar-benar menjadi ikon yang hidup di hati aku dan mbak Diana  beberapa kali kami melakukan phone sex setiap kali mbak Diana curhat tentang kehidupan seksnya yang tetap monotone  hanya sebatas itu

Sekali saya pesankan kepada anda para pembaca bahwa cerita ini adalah sebuah cerita untuk anda yang sudah dewasa, dan jika ada kesamaan nama serta tempat kejasia itu hanyalah kebetulan saja sekian dan terima kasih.


BY    Naga303  



 
Pria Wanita © 2015 | All Rights Reserved